Diguyur Rp38,47 Triliun, Kemenhub Targetkan Panjang Rel Tembus 7.451 kilometer
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan panjang jalur rel kereta api (KA) mencapai 7.451 kilometer pada tahun 2024 setelah menerima alokasi dana senilai Rp38,47 triliun
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan panjang jalur rel kereta api (KA) mencapai 7.451 kilometer pada tahun 2024 setelah menerima alokasi dana senilai Rp38,47 triliun.
Alokasi tersebut naik Rp400 miliar dari sebelumnya sejumlah Rp38,07 triliun. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub sendiri nantinya akan menerima anggaran dana sebanyak Rp9,68 triliun.
“Berdasarkan rencana strategis, target panjang secara kumulatif pada tahun 2024 akan mencapai 7.451 kilometer,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian, Mohamad Risal Wasal dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin 4 September 2023.
Dirjen Perkeretaapian menyebut terdapat penambahan panjang jalur kereta api secara kumulatif sejak tahun 2020. Pada tahun itu, jalur KA mencapai panjang 6.326 km. Kemudian pada tahun 2021 bertambah menjadi sepanjang 6.466 km. Tahun 2022 jalur ular besi tersebut mencapai sepanjang 6.642 km dan pada 2023 hingga Agustus telah mencapai sepanjang 6.879 km.
- Bos Pertamina Akui Pembatasan BBM Subsidi Berisiko di Tahun Politik
- Tekan Polusi, Kemenperin Inspeksi Emisi Gas Buang Industri
- Pengamat: Smelter Nikel Berteknologi RKEF Hanya Perlambat Hilirisasi
Dari keseluruhan jalur tersebut, sebanyak 94% jalur kereta api ditargetkan berada dalam kondisi jalur KA yang sesuai TQI kategori 1 dan 2 pada tahun 2024 nantinya. Jalur KA dengan kategori tersebut mampu untuk dilintasi kereta api dengan kecepatan antara 100 km/jam hingga 120 km/jam.
Bangun Sistem Angkutan Massal
Selain memiliki target untuk membangun rel hingga mencapai ribuan kilometer, DJKA melakukan pengembangan sistem angkutan umum massal (SAUM) berbasis rel di enam kota pada tahun 2024. Tercatat hingga saat ini sudah terdapat empat kota yang memiliki sistem tersebut meliputi Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Pada 2024 nanti menyusul dua kota untuk memiliki sistem tersebut yaitu Semarang dan Makassar. “Kegiatan tersebut termasuk salah satu dari tiga major project dalam rangka pencapaian prioritas nasional bidang perkeretaapian,” ujar Risal Wasal.
- Bos Pertamina Akui Pembatasan BBM Subsidi Berisiko di Tahun Politik
- Tekan Polusi, Kemenperin Inspeksi Emisi Gas Buang Industri
- Pengamat: Smelter Nikel Berteknologi RKEF Hanya Perlambat Hilirisasi
Selain hal tersebut terdapat sejumlah kegiatan strategis lainnya pada 2024 yang meliputi melanjutkan pembangunan prasarana kereta api, peningkatan kapasitas kereta api, peningkatan keselamatan kereta api, pengembangan kereta api perintis. DJKA juga turut melakukan dukungan studi untuk pembangunan rel KA di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan readiness criteria di beberapa daerah.
Adapun saat ini terdapat beberapa proyek pembangunan jalur perkeretaapian yang sedang berlangsung seperti proyek jalur ganda di Mojokerto-Sepanjang di Jawa Timur, jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka di Jawa Barat, Pembangunan jembatan joglo di lintas Solo Balapan-Kadipiro dan lain sebagainya.