Waspada, Ini Ciri-ciri Kurma Berkualitas Buruk yang Tidak Layak Dimakan
Makroekonomi

Diisukan Impor Kurma dari Israel, Berikut Data Impor Indonesia

  • Menurut BPS, impor kurma Indonesia selama periode Januari-Februari 2024 mencapai 11,24 ribu ton, meningkat 51,28% dari bulan sebelumnya.

Makroekonomi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA -  Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa impor kurma Indonesia mengalami peningkatan signifikan selama periode Januari-Februari 2024, dengan Tunisia dan Mesir menjadi negara pemasok utama.

Perlu dicatat bahwa Indonesia tetap tidak mengimpor kurma dari Israel, sesuai dengan kebijakan luar negeri yang berlaku. hal ini sudah dijelasakan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

"Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel, karena dari data BPS menunjukkan impor kurma terbesar kita dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi," ujar Amalia dilansir Antara, Jumat, 15 Maret 2024.

Menurut BPS, impor kurma Indonesia selama periode Januari-Februari 2024 mencapai 11,24 ribu ton, meningkat 51,28% dari bulan sebelumnya. 

Meskipun naik secara volume, impor Februari 2024 masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 12,79 ribu ton.

Dalam hal nilai, impor kurma pada Januari-Februari 2024 mencapai US$17,81 juta atau sekitar Rp277,73 miliar (kurs Rp15.590), meningkat 25,77% dari bulan sebelumnya. 

Mesir dan Tunisia masing-masing menyumbang sebesar 28,35% dan 29,66% dari total impor tersebut. 

Sementara itu, Iran dan Arab Saudi juga menjadi pemasok penting, menyumbang 9,3% dan 8,61% secara berturut-turut.

Meskipun impor kurma mengalami peningkatan yang signifikan, total nilai impor Indonesia secara keseluruhan pada Februari 2024 mencapai US$18,44 miliar atau sekitar Rp287,56 triliun, namun nilai ekspor indonesia mencapai US$19,31 miliar atau sekitar Rp301,12 triliun. 

Hal tersebut menyebabkan Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar US$0,87 miliar atau sekitar Rp13.56 triliun, menunjukkan performa positif dalam perdagangan internasional.

Kenaikan signifikan dalam impor kurma kemungkinan besar dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi menjelang bulan suci Ramadhan. 

Kurma telah menjadi salah satu produk yang diminati dalam tradisi berbuka puasa di Indonesia, sehingga permintaan akan kurma meningkat secara signifikan selama periode ini. 

Meskipun demikian, Indonesia tetap berusaha untuk memperluas kerjasama perdagangan dengan berbagai negara, terutama dalam sektor pertanian seperti kurma.

Upaya untuk memperluas kerjasama perdagangan ini bertujuan untuk mencapai keberlanjutan perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan bagi Indonesia. 

Dengan memperluas jangkauan perdagangan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Selain itu, kerjasama perdagangan yang lebih luas juga dapat membantu dalam memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara mitra perdagangan.