SHELL YASMIN BOGOR.png
Energi

Diisukan Tutup SPBU di RI, Siapa Pemilik Shell Indonesia?

  • Shell ke Indonesia dimulai pada 1884, ketika seorang warga negara Belanda bernama Aeilko Jans Zijlker menemukan tanda-tanda adanya minyak di wilayah Sumatra Utara.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta Shell Indonesia  telah menjadi salah satu pemain kunci dalam industri energi. Namun sebenarnya siapa pemilik Shell di Indonesia?

Shell Indonesia merupakan bagian dari jaringan global perusahaan energi yang dimiliki oleh Shell plc, sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Inggris dan Wales. Shell plc, yang sebelumnya dikenal sebagai Royal Dutch Shell, memiliki kantor pusat di Den Haag, Belanda.

Struktur kepemilikan saham Shell Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Shell plc, perusahaan induk yang berbasis di Inggris dan Wales. Shell Indonesia adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dikuasai oleh Shell plc.

Shell ke Indonesia dimulai pada 1884, ketika seorang warga negara Belanda bernama Aeilko Jans Zijlker menemukan tanda-tanda adanya minyak di wilayah Sumatra Utara. Zijlker, yang awalnya tertarik pada potensi minyak di daerah tersebut, memperoleh izin dari penguasa setempat, Sultan Langkat, untuk melakukan pengeboran eksplorasi.

Di sektor Hilir, Shell Indonesia melayani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. Shell Indonesia mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung maupun melalui distributor-distributor yang telah ditunjuk.

SPBU Shell pertama di Karawaci, Tangerang. Shell merupakan perusahaan minyak internasional pertama yang terjun dalam bisnis ritel BBM setelah 40 tahun.

Di Indonesia, permintaan pasar terhadap pelumas selalu meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dan sebagai wujud komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia, Shell membangun dan mengoperasikan pabrik pelumas kelas dunia (Lubricants Oil Blending Plant) sejak tahun 2015 di Marunda, Bekasi.

Pabrik pelumas pertama yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan energi internasional di Indonesia ini memiliki kapasitas produksi mencapai 136 juta liter per tahun. Tidak berhenti sampai disitu, di tahun 2020, Shell Indonesia melakukan perluasan pabrik menjadi 9 hektare untuk menggandakan kapasitas produksi sebanyak 300 juta liter produk pelumas per tahun.

Pengembangan ini tidak hanya dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat, namun juga merupakan wujud kontribusi Shell dalam pengembangan industri hilir minyak dan gas di Indonesia.

Selain diproduksi dengan teknologi kelas dunia, produk pelumas otomotif Shell seperti Shell Helix, Shell Rimula, Shell Spirax dan Shell Advance juga telah berhasil meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Balai Sertifikasi Industri (BSI). Shell menjadi perusahaan energi internasional pertama yang mendapatkan sertifikasi tersebut.