Pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) seksi 1B CBD - Legok, Tangerang, Banten. Konstruksi Jalan Tol sepanjang 5,40 Km dengan progres telah mencapai tahap akhir penyelesaian, ditargetkan selesai konstruksi dan dapat dioperasikan pada Kuartal 3 tahun 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Infrastruktur

Dijuluki Bapak Infrastruktur, Ini Capaian Proyek Fisik 2 Periode Jokowi

  • Pembangunan infrastruktur menjadi pusat perhatian yang paling mencolok selama masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam dua periode kekuasaannya, proyek fisik dibangun masif di penjuru Nusantara.

Infrastruktur

trenasia

trenasia

Author

JAKARTA—Pembangunan infrastruktur menjadi pusat perhatian yang paling mencolok selama masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam dua periode kekuasaannya, proyek fisik dibangun masif di penjuru Nusantara.

Capaian pembangunan itu pun dibeberkan Jokowi dalam sidang tahunan MPR di Senayan beberapa hari lalu. Jokowi menyebut sampai saat ini telah terbangun  366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, dan 6.000 kilometer jalan nasional.

Ada pula 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan. “Kami juga membangun 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru,” kata Jokowi, dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara. 

Presiden, yang belum lama dijuluki sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia oleh Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) ini, menilai pembangunan infrastruktur menjadi kunci pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dari Kereta Cepat hingga MRT

Pada dua periode kepemimpinan Jokowi, ada pula beberapa proyek infrastruktur yang dibangun dengan angka fantastis. Hal itu seperti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang memakan biaya pembangunan mencapai Rp466 triliun. Hingga kini proyek mercusuar itu telah terealiasi sekitar Rp72,3 triliun. 

Kemudian Kereta Cepat Indonesia-China yang dibangun pada tahun 2016 dan beroperasi 2 Oktober 2023, dengan anggaran yang mengalami pembengkakan hingga Rp112 triliun dari Rp86,67 triliun. 

Selanjutnya ada pembangunan MRT tahap kedua yang membentang dari Bundaran HI hingga Ancol dengan panjang sekitar 11,8 kilometer, menelan anggaran sebesar Rp25,3 triliun.

Selain itu proyek pembangunan LRT juga Jokowi resmikan pada 28 Agustus 2023 telah menelan Rp5,5 triliun, dengan menghubungkan beberapa wilayah seperti Jakarta, Bekasi, dan Depok. Proyek infrastruktur bandara juga menjadi perhatian.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Infrastruktur, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Pelindo

Hal itu seperti pembangunan Bandara Ewer di Papua yang diresmikan Juli 2023 menelan Rp287 miliar, serta pengembangan bandara prioritas pada Bandara Sibisa di KPSN Wakatobi dengan anggaran Rp70 miliar. Lebih lanjut, ada pembangunan 12 dermaga serta pengembangan transportasi di kawasan Danau Toba dengan anggaran Rp1,06 triliun. 

“Toba akan menjadi danau yang sibuk terhubung dengan lokasi lain. Nanti terminal itu akan ada bangunan-bangunan tematik Batak dengan kuliner budaya dan lainnya," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dikutip dari laman Kemenhub. 

Sementara itu, biaya pembangunan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp437 miliar. Dia berharap proyek itu menjadi pembuka perkembangan ekonomi di daerah tersebut dengan adanya akses transportasi. “Semoga dengan adanya bandara ini, ekonomi di Pohuwato bisa berkembang lagi, dan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” ucap Jokowi