Blibli.Com Beri Edukasi Literasi Digital
Fintech

Dikabarkan Jadi Unicorn, Blibli Betah di Urutan ke-5 e-Commerce Paling Banyak Dikunjungi Sejak 2019

  • Platform e-commerce Blibli.com dikabarkan telah menjadi perusahaan rintisan (start up) berstatus unicorn alias memiliki valuasi US$1 miliar.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Platform e-commerce Blibli.com dikabarkan telah menyandang sebagai perusahaan rintisan (start up) berstatus unicorn alias memiliki valuasi US$1 miliar. 

Informasi ini berasal dari akun instragram Good News from Indonesia @gnfi yang bersumber dari wawancara eksklusif CEO Blibli, Kusumo Martanto dengan DailySocial.id. Dalam wawancaranya, Kusumo mengakui memang belum memberikan pernyataan terbuka ke publik mengenai hal ini.

Hingga kini, TrenAsia.com belum berhasil mengkonfirmasi terkait hal ini kepada pihak Blibli. 

Sebagai informasi, Indonesia sudah memiliki 6 unicorn dan 1 decacorn (valuasi US$10). Satu-satunya decacorn yang dimiliki Indonesia saat ini adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek Indonesia. 

Sedangkan, keenam unicorn asal Indonesia adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Tokopedia, PT Trinusa Travelindo (Traveloka), OVO, J&T, dan OnlinePajak. 

Berdasarkan statistik per kuartal I-2021 dari iprice.co.id, Blibli menempati urutan kelima sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung situs bulanan tertinggi di Indonesia. Tercatat, pengunjung bulanan Blibli pada kuartal I-2021 mencapai 19,59 juta. 

Sementara peringkat aplikasi di AppStore dan PlayStore berada di nomor 7. Pada periode yang sama, jumlah pengikut akun resmi Blibli di media sosial Twitter tercatat berjumlah 525.300, Instagram 1,59 juta, Facebook 8,59 juta, dan memiliki karyawan sebanyak 1.999 orang.

Merunut dari data yang sama, sejatinya kunjungan bulanan Blibli terpantau turun sejak kuartal I-2019 hingga kuartal I-2021. Pada kuartal I-2019, Blibli tercatat menerima kunjungan situs bulanan sebanyak 32,59 juta.

Akan tetapi, pada kuartal I-2020 hanya mencatat 17,60 juta kunjungan. Artinya, terjadi koreksi sebesar 14,99% year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sehingga jika ditotal, Blibli mengalami penurunan jumlah kunjungan situs sebesar 39,88% selama periode kuartal I-2019 hingga kuartal I-2021.