Dikebut, Proyek Percepatan MRT Fase 2A CP203 Jakarta Capai 42 Persen
- Dimulai sejak September 2021, proyek senilai Rp 3,8 Triliun ini merupakan bagian integral dari Proyek Strategis Nasional. Kerja sama erat dengan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) telah mendorong percepatan pengerjaan, dengan target penyelesaian pada April 2027.
Infrastruktur
JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP203 oleh PT Hutama Karya di Jakarta kini mengalami percepatan yang signifikan. Dengan fokus pada proses pembangunan stasiun bawah tanah di Glodok dan Kota serta pengembangan tunnel sepanjang 684 meter, proyek ini telah mencapai progres yang di harapkan meskipun dihadapkan pada beberapa tantangan konstruksi yang kompleks.
Dimulai sejak September 2021, proyek senilai Rp 3,8 Triliun ini merupakan bagian integral dari Proyek Strategis Nasional. Kerja sama erat dengan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) telah mendorong percepatan pengerjaan, dengan target penyelesaian pada April 2027.
Per Januari 2024, progres proyek telah mencapai 42,97%, menunjukkan komitmen dan upaya terus-menerus untuk memajukan pembangunan sistem transportasi massal yang diperlukan di Jakarta.
Stasiun Glodok menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan ini, dengan pembangunan D-Wall dan penggalian yang telah rampung.
- Perjuangkan Merk Idol Grup BABYMONSTER, YG Entertainment Menang Lawan Monster Energy
- Cara Cerdas Hadapi Perubahan Tanpa Drama
- Apa Kabar Rencana Pembatasan Pertalite?
Aspek struktur, MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing), dan arsitektur masih dalam tahap pengembangan. Sementara di Stasiun Kota, tahap konstruksi D-Wall telah selesai, tetapi proses penggalian, pengembangan struktur, MEP, dan arsitektur masih berlangsung.
Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah temuan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCG) selama proses konstruksi. Lokasi proyek yang sempit dan dekat dengan bangunan bersejarah menambah kompleksitas, namun tim lapangan dengan cermat berkoordinasi dengan ahli arkeologi dan pengelola bangunan cagar budaya untuk mengatasi hal ini.
“Pada prosesnya, tim di lapangan telah menyiapkan strategi penanganan dengan berkoordinasi kepada para ahli di bidang arkeologi untuk menangani benda cagar budaya tersebut serta menjalin kerja sama dengan tim ahli bangunan gedung (TABG) agar proses pengerjaan tidak berdampak pada bangunan lain di sekitar lokasi proyek,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, Dilansir siaran pers, Rabu, 10 Januari 2023.
- Alasan ADMR Akuisisi Alam Tri Cakra Indonesia dari ADRO dengan Transaksi Rp376 Miliar
- Bidik Dana IPO Rp532,95 Miliar, Begini Kondisi Keuangan Adhi Kartiko Pratama (NICE)
- Bos BTN Ungkap Rencana Bisnis Usai Spin Off Unit Syariah pada Semester II-2024
Upaya kolaboratif ini penting dalam mengintegrasikan sistem transportasi massal di Jakarta dengan menjaga keaslian dan nilai-nilai sejarah kota. Kerjasama antara pihak terkait menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan yang muncul selama proses pembangunan.
Percepatan proyek ini menunjukkan dedikasi kuat dalam memajukan infrastruktur kota, memberikan harapan akan pemenuhan sistem transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi di masa depan bagi warga Jakarta.