Nampak petugas melintas di Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Cisauk , Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Dikejar Target Pengurangan Emisi, Ini Sederet Proyek Transisi Energi PLN

  • PLN menargetkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 648 megawatt (MW) bakal beroperasi pada 2022
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Seluruh dunia tengah berlomba-lomba untuk mempercepat proyek transisi energi terbarukan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, termasuk Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, ada banyak langkah yang sudah dilakukan PLN untuk mengurangi emisi karbon. Akan tetapi, Darmawan menyebut proses transisi energi harus dilakukan bersama-sama dengan banyak pihak.

"Peran serta global dalam mewujudkan target karbon netral sangat penting. Karena emisi karbon yang dihasilkan Indonesia tetap akan berpengaruh pada dunia. Maka perlu langkah kolaborasi bersama," ujar Darmawan, Senin 18 Juli 2022.

Darmawan menjelaskan perlu adanya keterlibatan pasar global dalam proyek transisi energi di Indonesia. Selain itu perlu sebuah iklim investasi yang mendukung.

Di dalam negeri, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah mendeklarasikan Energi Transition Mechanism (ETM) yang menjadi salah satu instrumen pembiayaan untuk proyek transisi energi.

Proyek EBT PLN

Dalam langkah pengurangan emisi karbon dan mempercepat NZE, PLN menargetkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 648 megawatt (MW) bakal beroperasi pada 2022. 

Lalu, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) mm sebesar 108 MW dan tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 53 MW.

Sementara itu, pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) bakal bertambah 154 MW. Kemudian, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 287 MW. 

Sedangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 2 MW dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sebesar 43 MW.

Selain itu, PLN akan mempensiunkan PLTU pada 2026. Sebagai gantinya, PLN akan menggantikan pembangunan PLTU dengan pembangkit listrik EBT baseload alias yang dapat kontinyu menghasilkan listrik.

Secara bertahap mulai 2026, PLN akan menambah kapasitas pembangkit listrik EBT baseload sebesar 100 MW. Di 2027 bertambah menjadi 265 MW dan di 2028 bertambah lagi 215 MW.