<p>Kantor PT Timah di kawasan Gambir Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Nasional

Dikorupsi Tambang Timah, Begini Profil Perekonomian Bangka Belitung

  • Provinsi Bangka Belitung tengah menjadi sorotan akibat terkuaknya skandal mega korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Provinsi Bangka Belitung tengah menjadi sorotan akibat terkuaknya skandal mega korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Sejauh ini Kejaksaan Agung (Kejagung) belum mengungkap secara detail nilai yang dicomot perusahaan tambang ini.  Infonya, penyidik Kejagung sudah mengantongi dua besaran jumlah uang yang dikeluarkan oleh PT Timah Tbk pada pembukuan 2019 dan 2022 senilai Rp975,5 miliar, dan Rp1,72 triliun.  

Ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bambang Hero Saharjo mengatakan, nilai kerugian lingkungan akibat mega korupsi bisa itu mencapai Rp271 triliun. Perkiraan kerugian itu berdasarkan perhitungan kerusakan hutan dan non hutan di Babel.

Kawasan hutan kerugian lingkungan ekologisnya itu Rp157,83 triliun, ekonomi lingkungannya Rp60,276 triliun, pemulihannnya Rp5,257 triliun. 

"Totalnya saja untuk yang di kawasan hutan itu adalah Rp223,36 juta dan untuk yang non kawasan hutan biaya kerugian ekologisnya Rp25,87 triliun dan kerugian ekonomi lingkungannya Rp15,2 triliun dan biaya pemulihan lingkungan itu adalah Rp6,629 triliun," kata Bambang dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Senin (19/2).

Kepulauan  Bangka Belitung memang sudah terkenal sebagai penghasil  timah-putih  (stannum) sejak abad ke-19. Jenis timah yang ada di Babel diklaim  sebagai kualitas terbaik di pasar internasional dengan merk BANKA TIN.

Dengan kekayaan timah yang melimpah, pemerintah mendirikan PT Timah Tbk   pada 1976 . kini, PT   Timah  Tbk  memegang   area   izin pertambangan sebesar 331,580 ha di daratan dan 184,400 ha di laut.

Realisasi Investasi di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2023

Bicara soal pertambangan, sektor ini rupanya menjadi contributor terbesar dalam realisasi investasi di provinsi kepulauan tersebut. Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi investasi di Babel pada 2023 mencapai Rp9,03 triliun. 

Realisasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,96 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,07 triliun.

Kepala Dinas DPMPTSP Provinsi Babel, Darlan menyatakan, sektor pertambangan mendominasi realisasi dengan jumlah sebesar Rp1,95 triliun. Disusul oleh sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp1,85 triliun. Lalu, sektor industri makanan menyumbang dengan angka Rp1,14 triliun. 

Dari berbagai investasi tersebut, terserap kurang lebih 6.990 orang tenaga kerja yang terdiri dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA). Terdiri dari yang TKI sebanyak 6.914 dan TKA sebanyak 76 orang.

Profil Perekonomian Provinsi Bangka Belitung

Mengalirnya uang investasi ke Babel relatif berimplikasi positif terhadap perekonomian setempat. Mengacu data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan perekonomian Babel pada periode 2016 – 2023 secara berturut turut adalah 2016 (4,11%), 2017 (4,51%), 2018 (4,45%), 2019 (3,32%), 2020 (-2,30%), 2021 (5,05%), 2022 (4,40%), dan 2023 (4,38%).

Di satu sisi, tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berfluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi menunjukkan tren yang menurun. Pada periode Maret 2016 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 4.070 ribu orang, yaitu dari 76.760 ribu orang pada Maret 2016 menjadi 68.690 orang pada Maret 2023. 

Tingkat kemiskinan juga menurun dari 5,22% pada Maret 2016 menjadi 4,52% pada Maret 2023. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 sampai Maret 2021 disebabkan oleh adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.