<p>PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP). / Facebook @bukopinsiaga</p>
Industri

Dikuasai KB Kookmin Bank, Peringkat Bukopin Naik Jadi idAA Stabil

  • Peningkatan peringkat ini didorong oleh KB Kookmin Bank Co., Ltd., yang berkomitmen menjadi pemegang saham pengendali Bukopin dengan kepemilikan 67%.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Setelah dikuasai mayoritas oleh KB Kookmin Bank, peringkat korporasi PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) naik menjadi idAA dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Analis Pefindo Kreshna D. Armand dan Danan Dito mengatakan peringkat surat utang obligasi Bukopin II/2015 juga naik menjadi idA+ dari sebelumnya idBBB.

Outlook untuk peringkat perusahaan telah diubah menjadi stabil dari sebelumnya credit watch dengan impilkasi yang berkembang,” tulis riset Pefindo, Kamis, 10 September 2020.

Peningkatan peringkat ini didorong oleh KB Kookmin Bank Co., Ltd., yang berkomitmen menjadi pemegang saham pengendali Bukopin dengan kepemilikan 67%.

“Kami melihat bahwa persentase yang tinggi kepemilikan dan status pengendalian akan memungkinkan KB Kookmin Bank untuk memberikan dukungan yang signifikan kepada Bukopin,” tulisnya.

Selain itu, dukungan kemampuan KB Kookmin Bank dinilai dapat mengatasi tekanan keuangan yang mendera Bukopin. Terutama dalam hal likuiditas dan permodalan Bukopin.

Peringkat Dapat Diturunkan

Tidak hanya itu, sejumlah rencana penyesuaian termasuk infrastruktur teknologi, penjaminan emisi, bakal diintegrasikan antara Bukopin dan KB Kookmin. Peringkat ini dapat dinaikkan jika integrasi penggabungan merek dagang dapat terwujud sesuai rencana.

“Di sisi lain, jika melihat bahwa tingkat dukungan atau kepemilikan dari KB Kookmin menurun signifikan, peringkat dapat mengalami penurunan,” tegasnya.

Pasalnya, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 12,6% per Maret 2020. Dengan capaian tersebut, Pefindo menilai kemungkinan untuk menaikkan CAR sangat kecil jika melihat kemampuan keuangan dari PT Bosowa Corporindo.

“Dari segi finansial, laba Bank Bukopin juga belum kuat,” tulis Pefindo.

Terlebih, laba internal dan realisasi kredit perseroan akan dipengaruhi oleh restrukturisasi kredit pada nasabah terdampak COVID-19. Saat ini, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bukopin mencapai level 5,4%.

Meskipun demikian, Bank Bukopin dianggap telah berupaya menjaga kualitas aset dengan sekuritisasi kredit pensiun, pendampingan teknis atau technical assistance dari bank pelat merah, dan mengeluarkan kebijakan pembatasan penarikan deposito.