Sains

Dilengkapi Prangko Berperekat Pertama, Surat Ini Dilelang Rp38 Miliar

  • NEW YORK - Surat tertua berprangko perekat pertama di dunia dilelang di Southby, New York. Surat tersebut dilelang kisaran US$2,5 juta atau kisaran Rp38 miliar.
Sains
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

NEW YORK - Surat tertua berprangko perekat pertama di dunia dilelang di Southby, New York. Surat tersebut dilelang kisaran US$2,5 juta atau kisaran Rp38 miliar.

Mengutip Insider, sampul surat tersebut dihiasi dengan prangko British Penny Black yang merupakan prangko berperekat pertama di dunia. Prakko tersebut memiliki cap pos  bertanggal 2 Mei 1840 alias satu hari setelah prangko baru dirilis di Inggris dan empat hari sebelum prangko tersebut berlaku untuk digunakan.

Dikenal sebagai The Genesis of Philately, prangko tersebut merupakan salah satu contoh prangko Penny Black yang paling awal diketahui. Sebelumnya surat ini dipajang di Galeri Perangko William H. Gross di Museum Pos Nasional Smithsonian pada tahun 2014.

Dalam siaran pers pada saat itu, pihak museum mengatakan bahwa sampul tersebut adalah satu-satunya barang yang diketahui memuat lembar surat Penny Black dan Mulready One Penny.

Sekadar informasi, Penny Black dan Mulready One Penny merupakan metode pembayaran di muka prangko lainnya yang juga diterbitkan pada tanggal 1 Mei 1840. Prangko itu  menampilkan ilustrasi hiasan oleh pelukis Irlandia William Mulready.

“Sampul 2 Mei 1840 menghubungkan kita dengan awal mula filateli dan sistem pos modern,” kata Allen Kane, mantan direktur museum.

Harta Karun Bagi Para Filateli

Terkait Penny Black, museum menggambarkannya sebagai permata filateli yang langka. sebagaimana diketahui, filateli adalah studi dan pengumpulan prangko.

Menurut Sotheby's, penerima asli surat itu adalah seorang manajer pabrik besi berusia 35 tahun di Northumberland, di utara Inggris. William Blenkinsop Jr. menerima amplop, yang surat terlampirnya telah hilang merupakan seorang pengirim di London.

Blenkinsop Jr tampaknya telah membuka surat itu, membalik bungkusnya untuk memperlihatkan Mulready, dan mengirimkannya ke Tuan Blenkinsop yang kemungkinan adalah  ayahnya  di Dalston, Carlisledi barat laut Inggris.

“Bertahan selama 180 tahun, amplop Mulready yang penuh hiasan dan disegel dengan Penny Black merevolusi cara orang dari semua lapisan masyarakat berkorespondensi, bertukar ide, berbagi berita, dan mengekspresikan diri,” kaya Richard Austin, kepala global buku & manuskrip Sotheby, mengatakan dalam sebuah pernyataan.