<p>Jaringan Pipa Gas PGN / Dok. PT PGN  Tbk</p>
Nasional

Dilintasi Pipa Transmisi SSWJ, Tapi Warga OKU Timur Belum Menikmati Gas Bumi

  • Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan Lanosin Hamzah mengajukan permohonan pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) di daerahnya.

Nasional
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan Lanosin Hamzah mengajukan permohonan pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) di daerahnya.

Sebagai tahap awal, jumlah jargas yang diusulkan sebanyak 2.000 sambungan rumah (SR) di Kecamatan Buay Madang Timur dan Kecamatan Belitang.

Lanosin menuturkan, daerah OKU Timur merupakan wilayah yang dilintasi pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ). Namun, hingga saat ini masyarakat sekitar belum menikmati manfaatnya.

“Manfaat gas tersebut sampai sekarang belum ada. Hanya dilewati (pipa gas) saja. Oleh karena itu, kami mengharapkan gas juga dapat dinikmati oleh masyarakat yang daerahnya dilalui pipa gas bumi,” kata Lanosin dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 7 Mei 2021.

Ia bilang, harapan masyarakat OKU Timur terhadap pembangunan jargas sangat tinggi. Selain bahan bakar jargas yang bersih, murah dan tersedia 24 jam, keinginan ini juga dilatarbelakangi oleh kesulitan warga dalam memperoleh LPG 3 kilogram (kg).

Sebagai bentuk dukungan, Lanosin mengaku bakal memenuhi kesiapan lahan dan dokumen. Selain itu, ia menjamin masyarakat pengguna selalu taat membayar iuran.

“Kami berkomitmen menjamin dari segi keamanan dan utilitas yang akan digunakan. Kami siap mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar kegiatan berjalan lancar,” tuturnya.

Terkait hal ini, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji akan melakukan evaluasi teknis maupun nonteknis.

Lebih lanjut, Tutuka menjelaska kriteria pembangunan jargas, meliputi jarak dengan sumber gas, ketersediaan infrastruktur, serta adanya pasar.

“Dukungan pemerintah daerah termasuk segi keamanan pun diperlukan dalam pembangunan jargas ini,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pembangunan jargas telah dilaksanakan pemerintah sejak 2009 dan ditarget rampung pada 2022. Pelaksanannya selama ini didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, mulai 2023, rencananya pengembangan jargas akan dilakukan lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau swasta. Tujuannya agar jargas dapat terbangun secara masif.

Dengan menggandeng swasta, kata Tutuka, dalam satu tahun diprediksi dapat dibangun satu juta SR. Adapun jumlah jargas yang sudah terbangun sejak 2009 hingga 2020, jumlahnya mencapai 535.555 SR. Sementara untuk tahun ini, targetnya akan dibangun 120.776 SR di 21 kabupaten/kota. (LRD)