<p>Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS) /Instagram KaesangP</p>
Pasar Modal

Dilirik Banyak Konglomerat, Klub-Klub Sepak Bola Indonesia Didorong IPO

  • Sejumlah investor besar seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Kaesang Pangarep, hingga Raffi Ahmad berinvestasi di klub sepak bola Indonesia.

Pasar Modal
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendorong klub sepak bola untuk melakukan initial public offering (IPO). Tercatat di Bursa diklaim Zainudin bisa mendorong industri sepak bola Indonesia.

“Saya merasa kehidupan klub bola makin terjamin dan kualitasnya tetap terjaga,” kata Zainudin dalam keterangan pers, dikutip Minggu, 30 Mei 2021.

Selain memperkokoh keuangan perusahaan, IPO juga mendorong pengelolaan klub agar lebih profesional. Zainudin berharap status perusahaan publik membuat klub sepak bola lebih menerapkan good corporate governance (GCG).

Zainudin tidak ingin permasalahan gaji pemain yang tidak dibayar hingga kondisi stadion yang terbengkalai jadi permasalahan berulang di industri sepak bola dalam negeri.  Keterjaminan itu yang memicu Zainudin mendorong klub sepak bola untuk tercatat di bursa.

Dilirik Konglomerat 

Zainudin melihat adanya peningkatan kepercayaan publik terhadap klub sepak bola tanah air. Hal itu tampak dari masuknya sejumlah taipan untuk berinvestasi di klub sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep telah membeli saham Persis Solo.

Selain itu, ada konglomerat sekaligus CEO Jawa Pos Group Azrul Ananda yang menguasai 70% saham Persebaya Surabaya. Ada pula Pemilik Bosowa Group Aksa Mahmud yang memegang 51% saham PSM Makassar.

Baru-baru ini, artis Raffi Ahmad semakin meramaikan industri sepak bola. Raffi terungkap membeli saham Cilegon United dan mengganti namanya menjadi RANS Cilegon FC pada April 2021.

Hal ini, kata Zainudin menjadi bukti dari semakin diliriknya klub sepak bola sebagai industri yang prospektif.

“Kita lihat sekarang sepak bola Indonesia mulai mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Tiba-tiba Raffi Ahmad membeli klub, Mas Kaesang juga membeli Persis Solo,” kata Zainudin. (LRD)

Sementara itu, Raffi Ahmad menyambut antusias dorongan klub sepak bola melantai di bursa. Menurut Raffi, industri sepak bola mesti dipadukan dengan entertainment agar semakin dilirik oleh masyarakat.

Raffi pun optimis pengelolaan klub sepak bola miliknya bakal menerapkan GCG bila berkesempatan melakukan IPO.  Menurut Raffi, keuangan yang stabil membuat performa klub bakal lebih baik di lapangan.

“Saya ingin memajukan sepak bola. Kalau sekarang di luar negeri sepak bola itu bisa menjadi entertain juga. Jadi saya ingin memajukan sport dan entertainment. Kita coba kolaborasikan sport dan entertainmentnya,” ucap Raffi Ahmad.