Dinilai Lebih Efektif dan Efisien, Masyarakat akan Kembali Gunakan MRT
JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan hasil survei terkait penggunaan layanan kereta setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan, sebanyak 98% responden merasa aman menggunakan moda transportasi MRT Jakarta. “Kami menggelar survei kepada masyarakat terkait minat masyarakat menggunakan MRT Jakarta. Mengejutkan sekali karena angkanya […]
Industri
JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan hasil survei terkait penggunaan layanan kereta setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan, sebanyak 98% responden merasa aman menggunakan moda transportasi MRT Jakarta.
“Kami menggelar survei kepada masyarakat terkait minat masyarakat menggunakan MRT Jakarta. Mengejutkan sekali karena angkanya sangat baik,” ujarnya dalam konferensi video, Kamis, 11 Juni 2020.
Survei tersebut diikuti oleh 760 responden, dengan hasil sebanyak 91% responden akan kembali menggunakan transportasi MRT Jakarta karena dinilai lebih efektif dan efisien.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
William mengungkapkan, pihaknya mencatat adanya penurunan penggunaan MRT Jakarta saat masa PSBB berlangsung. Pada April 2020, rata-rata pengguna kurang lebih 5.000 orang per hari, sedangkan pada Mei 2020 terjadi penurunan menjadi 2000 orang per hari.
“Padahal pada hari biasa sebelum adanya pandemi, pengguna MRT Jakarta bisa mencapai 100.000 orang per hari,” kata William.
Namun, lanjutnya, jumlah pengguna kembali naik mulai Senin, 8 Juni 2020 saat pemberlakuan masa transisi di sektor perkantoran mulai dijalankan. Pada hari tersebut, terdapat kurang lebih 12.279 pengguna. Sementara pada Selasa dan Rabu, 9-10 Juni 2020, berturut-turut ada 12.815 dan 13.308 pengguna MRT Jakarta.
William pun memprediksi, peningkatan akan terus terjadi seiring dengan dibukanya sektor perekonomian lain, seperti mal.
“Pada minggu depan, angka ini akan naik menjadi 20-30 ribu orang per hari. Bila PSBB masa transisi berhasil baik, angka penumpang diprediksi naik lagi menjadi 60-70 ribu orang per hari,” katanya.
Sebagai informasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah membuka seluruh 13 stasiun dan menjalankan pola operasi dimulai pada pukul 05.00-21.00 WIB pada hari Senin-Jumat, dan pukul 06.00-20.00 WIB pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu).
Kereta juga kembali ke pola keberangkatan setiap lima menit pada waktu sibuk (07.00—09.00 WIB dan 17.00—19.00 WIB) dan 10 menit di luar waktu sibuk. Namun, di akhir pekan selang waktu keberangkatan antar-ratangga yakni setiap 20 menit.
Di samping itu, selama PSBB masa transisi, tidak diberlakukan aturan kereta khusus wanita seperti sebelum masa pandemi. Saat ini, operasional MRT Jakarta masih dibatasi 50% dengan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 62-67 orang per kereta.