Titanosaurus
Dunia

Dinosaurus Terbesar Dunia, Titanosaurus Dipamerkan di Musium London

  • Bukti kehidupan titanosaurus yang sangat besar kini dapat dilihat di Museum Sejarah Alam London.

Dunia

Rizky C. Septania

LONDON-  Salah satu hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi memulai debutnya. Didapuk sebagai dinosaurus terbesar di dunia, bukti kehidupan titanosaurus  yang sangat besar kini dapat dilihat di Museum Sejarah Alam London.

Raksasa prasejarah yang hidup di Bumi sekitar 100 juta tahun lalu ini beratnya mencapai 57 ton. Sebagai perbandingan, berat titanosaurus sebanding dengan berat lebih dari sembilan gajah Afrika. Adapun Panjang dinosaurus tersebut membentang sekitar 36,5 meter. Ketika masih hidup, herbivora besar itu memakan 126 kilogram tanaman setiap hari.

Mengutip Insider Senin, 3 April 2023, replika Titanosaurus disatukan berdasarkan temuan fosil yang berbeda dari enam individu Titanosaurus yang ditemukan  di lokasi yang sama.

"Untuk tulang yang tidak ditemukan, tim spesialis di MEF telah mengisi kekosongan menggunakan apa yang kita ketahui dari dinosaurus yang berkerabat dekat," kata Sinead Marron, manajer pameran dan interpretasi Museum sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

"Kami berharap pengunjung akan merasakan kekaguman pada skala besar titanosaurus. Merupakan pengalaman yang luar biasa untuk berdiri di bawahnya, dikerdilkan oleh makhluk besar ini," tambah Marron.

Sekadar info, keberadaan pertama Titanosaurus ditemukan di Argentina pada tahun 2010. Kala itu,  seorang pembuat kerangka melihat tulang dinosaurus besar menyembul dari tanah. 

Saat digali, tulang tersebut ternyata merupakan sebuah tulang paha sepanjang delapan kaki dengan berat kisaran 500 kg. Sejak saat itu, potongan lain dari Titanosaurus ditemukan di beberapa tempat.

Direktur Museum Sejarah Alam, Doug Gurr mengatakan tak ada hewan lain yang mendekati ukuran Titanosaurus. Meski begitu, jika melihat peran hewan besar yang ada di dunia saat ini, keberadaan Titanosaurus pada era purba dipercaya membawa peran besar.

"Hewan besar yang kita bagi di planet ini terus memainkan peran ekosistem yang vital dari gajah dan badak hingga paus biru. Tetapi mereka semakin berisiko punah akibat hilangnya habitat dan dampak manusia yang menghancurkan lainnya,"  ujar Gurr.