Dipakai untuk Pembayaran Utang dan Stabilisasi Rupiah, Cadangan Devisa Indonesia Turun Tipis Jadi US$130,2 Miliar
- Jika dihitung dari bulan September 2022 yang mencatat posisi di angka US$130,8 miliar (Rp2,05 triliun), cadangan devisa Indonesia menurun 0,45% secara bulanan atau month-to-month (mtm).
Nasional
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Tanah Air per Oktober 2022 turun tipis ke posisi US$130,2 miliar (Rp2,04 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.700 perdolar Amerika Serikat/AS) karena dipengaruhi pembayaran utang luar negeri dan upaya stabilitasi nilai tukar rupiah.
Jika dihitung dari bulan September 2022 yang mencatat posisi di angka US$130,8 miliar (Rp2,05 triliun), cadangan devisa Indonesia menurun 0,45% secara bulanan atau month-to-month (mtm).
"Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Direktur Departemen Komunikasi Junanto Herdiawan dikutip dari keterangan resmi, Senin, 7 November 2022.
- B20 Summit Indonesia 2022, Kadin Indonesia : Momentum Pemulihan Ekonomi
- Penjualan Sampoerna Agro (SGRO) Naik Tipis jadi Rp3,91 Triliun per Kuartal III-2022
- Ketua KADIN Indonesia: G20 Bukan Hanya One Time Initiative, Melainkan Legacy Programs
Junanto menyampaikan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor ditambah dengan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, cadangan devisa Indonesia per Oktober 2022 masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," lanjut Junanto.
- Punya Harta Ribuan Triliun, Ini Daftar Orang Terkaya 2022 Versi Forbes
- Uang Rupiah Rp20.000 Bergambar Dewa Ganesha Bikin Geger India, Ternyata Ini Sebabnya
- UOB Menangkan Banding Lawan Grup Lippo Soal Manipulasi Harga Apartemen di Singapura
Junanto mengungkapkan pula bahwa ke depannya cadangan devisa akan tetap memadai karena didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
Repons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional pun turut menjadi faktor pendukung ketercukupan cadangan devisa.