f-16 yunani.jpg
Dunia

Diperingatkan Rusia dengan Rudal, Yunani Balas Kirim 32 F-16 ke Ukraina

  • Yunani mulai mempertimbangkan langkah berani ini ketika sebuah insiden terjadi pada 6 Maret 2024, ketika Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Odesa

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Yunani dilaporkan akan mengirimkan hingga 32 jet tempur F-16 bekasnya ke Ukraina. Langkah yang bisa membuat Rusia semakin marah mengingat selama ini hubungan kedua negara cukup baik.

Mengutip sumber diplomatik Al Jazeera melaporkan  32 F-16 bekas Angkatan Udara Yunani akan dimasukkan sebagai bagian dari perluasan signifikan bantuan militer Yunani ke Ukraina. “Skenario paling mungkin F-16 tersebut akan dijual terlebih dahulu ke Amerika atau pihak lain sebelum kemudian ditansfter ke Kyiv,” tulis Al Jazeera Kamis 18 Juli 2024. 

Yunani mulai mempertimbangkan langkah berani ini ketika sebuah insiden terjadi pada 6 Maret 2024, ketika Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Odesa. Dalam waktu bersamaan  Rusia melakukan serangan rudal  yang hanya beberapa ratus meter dari lokai Mitsotakis. Menuru Mitsotakis mereka tidak sempat pergi ke tempat perlindungan dan menyebutnya peristiwa Itu adalah pengalaman yang sangat menegangkan.

Waktu, lokasi, dan senjata yang digunakan dalam serangan itu membuat beberapa pihak menduga  serangan itu merupakan upaya membunuh pimpinan Ukraina. Tetapi sejumlah pihak lain berpendapat  serangan itu mungkin dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Yunani. Negara yang secara historis memiliki hubungan baik dengan Rusia. 

Konstantinos Filis mengatakan  Rusia sangat kesal dengan Yunani. Filis adalah seorang profesor hubungan internasional yang memimpin Institute of Global Affairs di American College of Greece.  “Saya yakin serangan ke Odessa sebagai peringatan terhadap Yunani,” katanya. 

Apapun tujuan Rusia melakukan serangan rudal saat kunjungan Mitsotakis jelas menjadikan Yunani justru semakin mendukung Rusia.

Kejengkelan Rusia karena Yunani dianggap mengkhianatai sejarah dan hubungan baik kedua negara. Hanya tiga hari setelah perang dimulai, Yunani mengumumkan akan mengirim dua pesawat C-130 berisi senapan, amunisi, dan granat kepada Ukraina. Pengiriman tersebut mencakup 20.000 senapan Kalashnikov yang disita Yunani pada tahun 2013 dalam perjalanan ke Libya.

Secara resmi, Yunani telah memasok Ukraina dengan tambahan 20.000 peluru artileri 155mm, rudal Stinger, dan 40 pengangkut personel lapis baja BMP-1 era Soviet. 

Dukungan awal Yunani terhadap Ukraina menyebabkan Rusia marah. Kedutaan Besar Rusia di Athena meminta para politisi senior untuk sadar dan “menghentikan propaganda anti-Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zacharova, menyebut keputusan Yunani untuk mengirim senjata ke Ukraina sangat keliru dan criminal. Dia memperingatkan bahwa pada akhirnya, senjata-senjata itu akan diarahkan kepada warga sipil, termasuk warga Yunani. Dia merujuk pada 150.000 warga etnis Yunani Ukraina yang saat itu sebagian besar tinggal di kota-kota Mariupol dan Odesa yang terkepung.

Rusia juga mengingatkan keberdaan Ortodoksi yang dimilikinya bersama Yunani sebagai bentuk kedekatan. Juga mengingatkan bantuannya terhadap Perang Kemerdekaan Yunani melawan Ottoman Turki pada tahun 1821.  Tetapi kedekatan budaya dan sejarah ini dikalahkan serangan Rusia terhadap Ukraina. Yunani kerap menyamakan tindakan Rusia dengan perilaku tetangganya, Turki .

Menurut Dianeosis, lembaga pemikir yang berkantor pusat di Athena saat ini ada perubahan besar pandangan masyarakat Yunani terhadap Rusia. Sebelum perang  sekitar 70 persen warga Yunani memiliki pandangan positif terhadap Rusia. Angka tersebut turun menjadi 50 persen setelah invasi 2022 dan menjadi 30 persen tahun lalu.

F-16 Yunani

F-16 milik Yunani adalah pesawat model awal. Sebelumnya sudah muncul laporan Angkatan Udara Yunani akan merombak armadanya. Termasuk melepas F-16 lama, beberapa tempur Mirage 2000, dan pesawat tempur veteran F-4 Phantom .  

Menteri Pertahanan Yunani Nikos Dendias beberapa wkatu lalu mengatakan -4 perlu dipensiunkan dan jika memungkinkan dijual. Semetnara Mirage 2000-5 adalah pesawat  tangguh dan dapat dijual. Demikian juga F-16 Block 30 akan dijual.  Untuk Mirage dan Fighting Falcon Yunani yakin bisa mendapatkan pembeli.

Bagi Yunani, merasionalisasi kekuatan tempurnya yang sangat heterogen adalah hal yang masuk akal. Dengan peningkatan F-16V yang sedang berlangsung, Rafale yang sedang dalam proses kedatangan , dan jet tempur siluman F-35A yang direncanakan melepaskan beberapa aset lamanya adalah langkah yang logis.

F-16 yang tertua adalah sisa dari 34 jet F-16C kursi tunggal dan enam jet F-16D Block 30 kursi ganda. Pesawat-pesawat ini dibeli antara tahun 1988 hingga 1990. Mereka jauh lebih kurang mampu dibandingkan dengan F-16C/D model terbaru Yunani yang meliputi varian Block 50, Block 52+, dan terakhir Block 52+ Advanced .

Ukraina saat ini sedang menunggu pengiriman F-16 dari sejumlah negara Eropa. Berdasarkan hitungan terakhir,  85 F-16AM/BM kini telah diserahkan ke Ukraina. Mereka terdiri dari 24 dari Belanda, 19 dari Denmark, dan 12 dari Norwegia. Yang terakhir juga menyediakan 10 pesawat lagi yang akan digunakan untuk suku cadang. Sementara Belgia mengatakan akan memasok 30. Ukraina mengatakan membutuhkan sekitar 150. 32 jet Yunani akan cukup untuk menutup kesenjangan tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa, tidak seperti operator F-16 lainnya, Yunani bukan bagian dari Angkatan Udara Partisipan Eropa (EPAF). Jadi  pesawatnya belum mengalami peningkatan yang  memberikan kesamaan luas di antara armada terkait. Tetapi bagaimanapun  sulit membayangkan Kyiv menolak tawaran lebih banyak F-16 jika ini diformalkan.

Jika Yunani benar-benar berniat memperluas transfer persenjataannya ke Ukraina, pasti akan ada seruan baru bagi negara itu untuk mengirim sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh S-300 yang sangat dibutuhkan .  Yunani seperti diketahui memiliki persediaan sistem pertahanan udara era Soviet dan buatan Rusia yang cukup signifikan. Dan  awal tahun ini ada laporan bahwa Athena siap untuk menyediakan sebagian dari sistem ini ke Ukraina.

Pada bulan Januari tahun ini, laporan di media Yunani menunjukkan bahwa negara itu mungkin siap untuk mentransfer baterai S-300 ke Ukraina, sebagai syarat Amerika Serikat menyetujui penjualan  pesawat tempur siluman F-35A  ke Athena. Perdana Menteri Mitsotakis kemudian mengatakan bahwa mentransfer S-300 akan menciptakan celah dalam pertahanan udara Yunani. Meskipun ini adalah keputusan yang kemungkinan masih dapat dibatalkan jika kondisinya tepat.

Yunani juga merupakan jalur penting untuk pengiriman perlengkapan perang dari pihak ketiga. Pelabuhan utaranya, Alexandroupolis, memiliki jalur kereta api langsung dengan Odesa melalui Rumania atau melalui Lviv, Polandia.  Amerika Serikat telah mengembangkan dermaga logistik militernya sendiri di pelabuhan Yunani tersebut sejak menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan tahun 2019 dengan Yunani.

Peralatan militer dapat mencapai Ukraina dalam waktu 24 jam setelah diturunkan di Alexandroupolis. Setelah Turki menutup Selat Bosphorus untuk semua lalu lintas militer, Alexandroupolis menjadi salah satu jalur tercepat menuju Ukraina. Yunani dan Ukraina saat ini sedang merundingkan perjanjian bantuan 10 tahun seperti yang ditandatangani oleh banyak anggota NATO lainnya. 

Pada akhirnya serangan rudal di sekat pemimpin Yunani di Odesa jika itu sebagai peringatan, maka hasilnya menjadi boomerang. Bukannya Yunani mundur tetapi justru makin berani dengan mengirimkan F-16 ke Ukraina.