Dipertahankan Jadi Dirut Vale Indonesia, Siapakah Febriany Eddy?
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diketahui akan mempertahankan Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Energi
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diketahui mempertahankan Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Keputusan untuk mempertahankan kursi tertinggi di perusahaan nikel itu diambil usai proses divestasi antara Vale Indonesia dengan MIND.ID selesai.
“Saudari Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama Vale Indonesia mewakili MIND ID,” ujar Erick dalam keterangan tertulis dilansir Selasa, 27 Februari 2024.
- Penting! Perhatikan Dua Hal Ini Jika Ingin Renovasi Rumah Jelang Ramadan dan Lebaran
- Melonjak Ratusan Persen, BEI Gembok Saham Pulau Subur (PTPS)
- Manfaat Edukasi Keuangan Bagi Anak
- Bucket List Liburan, Berikut 10 Negara Paling Bersih di Dunia
Lalu siapakah sosok Febriany Eddy ini?
Febriany Eddy wanita kelahiran Palembang 44 tahun yang diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak 23 April 2013 dan diangkat kembali menjadi Presiden Direktur berdasarkan Akta Keputusan RUPS Tahunan No.72 tanggal 29 April 2021.
Memiliki latar belakang menjadi Business Planning and Performance Manager, Vale Base Metals Asia Pacific & Africa, 2010 - 2013, Project Financing and Financial Evaluation Manager, PT Vale, 2007 - 2010.
Febri menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia pada 1995 hingga 1999 dan meraih MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore pada 2012 hingga 2013.
Dia juga memiliki rekam pengalaman kerja internasional selama hampir 22 tahun di industri finansial maupun pertambangan. Febri memulai karirnya bekerja di Pricewaterhouse Coopers di Jakarta selama 5,5 tahun dan 1,5 tahun di Amsterdam, Belanda.
Dalam dunia tambang sosok pemimpin wanita masih minim. Namun, salah satu perusahaan tambang nikel multinasional yang cukup moncer di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) punya Febriany Eddy.
Febri ini menjadi perempuan pertama di Tanah Air yang menjabat sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan mineral. Ia telah berkarir di Vale selama hampir 14 tahun, di mana 11 tahun di antaranya adalah di Vale Indonesia sebelum resmi menjadi CEO & Presiden Direktur.
Kiprah Febriany Eddy tersebut mengantarkannnya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, sebagai satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan.
Kesepakatan Divestasi
Sebagai informasi, INCO akhirnya setuju mendivestasikan sahamnya sebesar 14% dengan harta Rp3.050 per lembar saham.
Keputusan ini dicapai usai Vale Indonesia, melakukan penandatanganan perjanjian kesepakatan kepada BUMN holding pertambangan atau MIND.ID pada Senin, 26 Februari 2024.
Kesepakatan dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Panjaitan dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroadmojo, jajaran Vale Canada Limited (VCL), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM).
- Waspada, Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem Selama Pancaroba Maret-April 2024
- Jaga Stabilitas Harga Pangan, ID FOOD Fokuskan 9 Komoditas Ini
- Julo Catat Pendapatan Tahunan Rp1,88 Triliun dan Pertumbuhan Portofolio 50 Persen
"Harganya Rp3.050 per lembar saham,"kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut B Panjaitan di hotel Pullman Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024.
Ke depannya MIND.ID akan menggenggam 34% saham Vale Indonesia selaku holding BUMN pertambangan. Maka divestasi pro rata oleh VCL dan SMM atas 14% (total) saham PT Vale kepada MIND ID mewakili 1.391.087.420 lembar saham.
Adapun sebelumnya komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia di bursa berdasarkan laporan bulan registrasi pemegang efek Juni 2023, yakni Vale Canada Limited 43,79%, MIND ID 20%, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd 15,03%, dan masyarakat atau publik 21,18%.
Lalu sekitar 20 % dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara MIND ID sendiri sudah memiliki 20% saham Vale Indonesia.