Aplikasi mobile milik start up Bananas.
Industri

Dipimpin East Ventures, Start Up Bananas Raih Pendanaan Awal Rp21,6 Miliar

  • Start up Bananas memperoleh pendanaan sebesar US$1,5 juta setara Rp21,6 miliar dari sejumlah investor yang dipimpin East Ventures dengan partisipasi SMDV, ARISE, dan MDI Ventures.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA — Perusahaan rintisan (start up) Bananas memperoleh pendanaan sebesar US$1,5 juta setara Rp21,6 miliar (asumsi kurs Rp14.404 per dolar AS) dari sejumlah investor yang dipimpin East Ventures dengan partisipasi SMDV, ARISE, dan MDI Ventures.

Sejumlah US$500.000 dari dana tersebut berasal dari investor Y Combinator ketika Bananas bergabung ke dalam batch YCombinator Winter 2022.

Founder dan CEO Bananas Mario Gaw mengatakan investasi ini akan mempercepat Bananas dalam memasuki sektor e-grocery di Indonesia, yang merupakan pasar multi-miliar dolar di Indonesia dan diperkirakan mencapai US$170 juta pada tahun 2022.

Pendanaan akan digunakan untuk mengembangkan talentanya, terutama untuk mendukung operasionalnya termasuk dari produk, dark store, inventory, hingga customer service. Bananas menargetkan untuk menjangkau setidaknya 50 dark store yang berlokasi di Jakarta dan kota-kota tier-1 lainnya di Indonesia dalam waktu dekat.

"Kami senang menerima putaran pendanaan ini, di mana ini akan mempercepat misi kami untuk merevolusi pengalaman berbelanja bahan makanan di pasar. Bananas didirikan selama era pandemi, ketika kami menyadari kebutuhan pelanggan akan barang kebutuhan sehari-hari, kecepatan, dan kenyamanan selama masa-masa sulit ini," katanya dalam keterangan pers, Senin, 7 Februari 2022.

Bananas didirikan pada akhir 2021 oleh Mario dan Kristian Sinaulan yang adalah mantan karyawan Lazada Indonesia dengan latar belakang yang kuat di bidang e-commerce, logistik, manajemen gudang, dan ritel.

Bersama dengan 20 anggota tim yang memiliki pengalaman luas dalam start up teknologi dan membangun Bananas secara konsisten melayani pelanggan dengan buah-buahan segar, sayuran, dan barang kebutuhan sehari-hari berkualitas tinggi lainnya dalam hitungan menit dan dengan harga eceran.

Pelanggan dapat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari, membayar, dan pengiriman selesai dalam waktu rata-rata 10 menit melalui aplikasi seluler Bananas.

Bananas telah membangun pusat mikro berteknologi yaitu "toko gelap" dekat lingkungan perumahan padat untuk mengantarkan bahan makanan hampir instan.

VP of Investment East Ventures Devina Halim berharap Bananas memberikan pertumbuhan positif dalam mengembangkan ekosistem e-commerce di Indonesia.

"Kami senang menyambut Bananas sebagai bagian dari portofolio East Ventures. Kami percaya quick commerce akan memiliki pertumbuhan dan peluang besar di pasar, terutama mengingat besarnya pasar bahan makanan yang belum tergarap di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Aldi Adrian Hartanto, Partner ARISE mengapresiasi kemampuan perusahaan untuk mengeksekusi dengan sempurna dalam waktu yang sangat singkat, yang didukung oleh tim yang baik sehingga meyakinkan pihaknya mendukung Bananas.

"Mewakili keyakinan kami terhadap kategori quick commerce, kami bangga bermitra dengan tim Bananas dan bersemangat untuk melihat hal-hal hebat di masa depan," ucapnya.

Hal senada disampaikan Tim Brady, Group Partner di Y Combinator, yang mengaku senang karena Bananas menjadi bagian dari batch YCombinator Winter 2022.

"Kami telah menyaksikan banyak perusahaan e-grocery yang sukses di negara lain, yang membuat kami percaya bahwa solusi Bananas yang dikombinasikan dengan keahlian dan latar belakang tim pendiri yang kuat akan menciptakan kisah sukses lain dalam memberikan kemudahan berbelanja bahan makanan yang cepat dan berkualitas untuk konsumen Indonesia," ungkapnya.