Diplomasi Qatar: Mencari Solusi Program Nuklir dan Drone Iran
- Qatar mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Amerika Serikat dan Iran pekan ini yang membahas program nuklir Iran. Hal itu tak lepas dari kekhawatiran AS tentang transfer drone Iran ke Rusia.
Dunia
JAKARTA - Qatar mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Amerika Serikat dan Iran pekan ini yang membahas program nuklir Iran. Hal itu tak lepas dari kekhawatiran AS tentang transfer drone Iran ke Rusia.
Seorang sumber mengatakan pertemuan tersebut tidak melibatkan jenis diplomasi “jembatan udara” yang dilakukan Qatar di Doha tahun ini, di mana diplomat Qatar pergi bolak-balik antara kedua belah pihak, yang akhirnya mengarah pada pertukaran tahanan Amerika Serikat-Iran pada awal pekan ini.
Dilansir dari Reuters, Kamis 21 September 2023, Qatar, negara Teluk Arab yang kaya dengan ambisi diplomatik, mendesak kedua belah pihak terlibat dalam lebih banyak pembicaraan dan mencapai pemahaman.
Sumber tersebut mengatakan pertemuan berlangsung awal pekan di New York di sela-sela Sidang Umum PBB tahunan. Sumber lain, seorang diplomat di Timur Tengah yang memberi pengarahan tentang masalah ini, mengatakan akan ada pembicaraan bilateral tambahan pekan ini. Namun dia tidak memberikan rinciannya.
- OJK Resmikan Aturan Dividen Bank, Berikut Rinciannya
- Profil Sofiah Balfas, Direktur Bukaka Tersangka Korupsi Tol MBZ
- Getol Cari Pendanaan, Medco Energy Kantongi Rp5,33 Triliun dalam Sepekan
Diplomat tersebut menggambarkan pertemuan di New York sebagai “perbincangan untuk perbincangan,” dengan maksud untuk membentuk dasar bagi perbincangan tidak langsung di masa depan untuk mencapai pemahaman mengenai masalah nuklir.
Juru bicara Iran, Qatar, dan AS belum menanggapi hal tersebut. Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran, yang sudah lama saling berselisih, menjadi sangat pahit sejak tahun 2018. Itu ketika Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian tahun 2015 yang bertujuan mengendalikan ambisi nuklir Teheran dan memberlakukan sanksi Amerika Serikat yang lebih keras.
Washington menduga program nuklir Iran mungkin ditujukan untuk mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Iran. Amerika Serikat juga menuding Iran menyediakan drone serangan satu arah kepada Rusia untuk menyerang Ukraina. Iran mengatakan mereka tidak menyediakan drone kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Upaya pemerintahan Biden untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir dengan Iran telah gagal. Banyak diplomat sekarang menganggapnya tidak mungkin dipulihkan karena kemajuan nuklir Iran.
- Kedamaian dari Dalam, Berikut Tips Atasi Cemas dan Stres
- Kisah Pecandu Slot Zeus Terjebak Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Seputar His Only Son, Film yang Picu Kontroversi di Tanah Air
Para pejabat AS telah merespons dengan hati-hati saat ditanya apakah akan ada pembicaraan tidak langsung antara AS dan Iran pekan ini. Mereka belum secara tegas menolak kemungkinan tersebut, meskipun telah mengisyaratkan bahwa Washington saat ini tidak terlibat dalam diplomasi semacam itu.
“Ketika sampai pada masalah nomor satu yang menjadi perhatian, yaitu program nuklir Iran, kami terus percaya bahwa diplomasi adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang berkelanjutan dan efektif,” kata Sekretaris Negara Antony Blinken.
“Kami akan terus mencari peluang untuk itu. Saat ini, kami belum terlibat dalam hal tersebut, tetapi kami akan melihat apakah ada peluang di masa depan,” tambahnya. Seorang diplomat Eropa mengaku tidak tahu apakah Qatar telah membicarakan masalah nuklir dan drone dalam pertemuan bilateral.
Namun dia meragukan bahwa Qatar akan melakukannya terkait program nuklir Iran. “Tidak ada yang tidak mungkin, tetapi saya skeptis, terutama dalam masalah nuklir di mana mediasi biasanya lebih banyak ditangani oleh Oman,” kata diplomat ini.