Diprediksi Menguat, Nilai Kurs Rupiah Justru Melemah Seiring dengan Lonjakan Kasus COVID-19
- Nilai kurs rupiah ditutup melemah 7 poin di posisi Rp15.672 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Kurs rupiah ditutup melemah walaupun sebelumnya analis memprediksi nilai tukarnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat hari ini. Pelemahan itu pun terjadi seiring dengan China yang melaporkan lonjakan kasus COVID-19 di negerinya.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 25 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 7 poin di posisi Rp15.672 perdolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 24 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 21 poin di level Rp15.665 perdolar AS.
- Kejar Target Kontrak Baru 2022, Begini Prospek Kinerja BUMN Karya
- Resmi Jadi Perdana Menteri Malaysia, Intip Kekayaan Anwar Ibrahim
- 4 Mitos soal Keuangan yang Membuat Anda Sulit Kaya
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kekhawatiran atas memburuknya kondisi COVID-19 di China menjadi perusak sentimen positif yang mulai mendorong penguatan rupiah.
Namun pelemahan yang terjadi masih cenderung terbatas karena masih ada sentimen positif dari risalah pertemuan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang mengindikasikan potensi perlambatan kenaikan suku bunga.
"Perekonomian terbesar di Asia sedang berjuang dengan rekor tertinggi dalam kasus COVID-19 harian yang memungkinkan penerapan kembali pembatasan ketat di beberapa kota besar," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 25 November 2022.
- Dari Bakrie & Brothers Hingga Waskita Beton, 138 Emiten Ini Masuk Pemantauan Khusus BEI per 17 November 2022
- 5 Hobi yang Bisa Jadi Aset Menguntungkan untuk Jangka Panjang
- 10 Perusahaan dengan Karyawan Terbanyak di Dunia
Sebagai informasi, negeri Tirai Bambu kembali melaporkan rekor penularan COVID-19 harian tertinggi.
Pada Kamis, 24 November 2022, China mencetak rekor kasus harian dalam dua hari berturut-turut yang jumlahnya bahkan mengalahkan angka yang tercatat pada pertengahan April.
China melaporkan 32.695 kasus baru domestik pada hari Kamis yang mana 3.041 di antaranya bergejala dan 29.654 lainnya tidak mengindikasikan gejala. Angka itu naik dari 31.144 yang tercatat pada hari sebelumnya.
Lonjakan kasus terjadi berbagai kota China seperti Guangzhou, Chongqing, Chengdu, Lanzhou, Xian, dan Wuhan.
Kenaikan kasus itu telah sedikit menggoyahkan selera investor kepada aset berisiko sehingga berdampak pada pelemahan rupiah hari ini.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Senin, 28 November 2022, nilai kurs rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.650-Rp15.700 perdolar AS.