logo
Ilustrasi perdagangan aset kripto
Fintech

Diramalkan Dongkrak Transaksi di Indonesia, Inilah Penjelasan Lengkap Produk Derivatif Kripto

  • Dalam perdagangan spot, keuntungan hanya bisa diperoleh jika harga aset meningkat. Namun, dalam derivatif, trader bisa mendapatkan keuntungan baik saat harga naik (long position) maupun turun (short position).

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Produk derivatif dalam dunia kripto adalah instrumen keuangan yang nilainya berasal dari aset kripto dasar seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan lainnya. 

Alih-alih memperdagangkan aset kripto secara langsung (seperti dalam perdagangan spot), derivatif memungkinkan investor untuk berspekulasi mengenai pergerakan harga aset kripto tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik.

Produk derivatif kripto memiliki beberapa bentuk utama, termasuk:

  • Futures: Kontrak yang mewajibkan pembeli atau penjual untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan.
  • Options: Kontrak yang memberikan hak (tetapi tidak kewajiban) kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset dengan harga tertentu sebelum tanggal kedaluwarsa.
  • Perpetual Contracts: Mirip dengan futures tetapi tanpa tanggal kedaluwarsa, memungkinkan trader untuk mempertahankan posisi mereka tanpa batas waktu selama mereka memiliki margin yang cukup.
  • Swaps: Perjanjian untuk bertukar aliran pembayaran berbasis aset kripto selama periode tertentu.

Keunggulan Produk Derivatif Dibanding Perdagangan Spot

  1. Leverage dan Potensi Keuntungan Lebih Besar
    Produk derivatif memungkinkan trader untuk menggunakan leverage, yaitu meminjam dana untuk memperbesar posisi mereka. Misalnya, dengan leverage 10x, seorang trader bisa membuka posisi senilai US$10.000 hanya dengan modal US$1.000. Ini memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan perdagangan spot yang hanya bergantung pada modal yang dimiliki.
  2. Fleksibilitas dalam Strategi Trading
    Dalam perdagangan spot, keuntungan hanya bisa diperoleh jika harga aset meningkat. Namun, dalam derivatif, trader bisa mendapatkan keuntungan baik saat harga naik (long position) maupun turun (short position). Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk beradaptasi dengan kondisi pasar.
  3. Hedging dan Manajemen Risiko
    Investor institusional dan trader besar sering menggunakan derivatif untuk melakukan hedging, yaitu strategi untuk melindungi portofolio mereka dari fluktuasi harga yang ekstrem. Misalnya, seorang investor yang memiliki banyak Bitcoin bisa membuka posisi short dalam futures untuk mengimbangi potensi kerugian jika harga Bitcoin turun.
  4. Likuiditas yang Tinggi
    Pasar derivatif kripto memiliki likuiditas yang sangat tinggi dibandingkan pasar spot. Banyaknya trader yang terlibat dalam perdagangan derivatif memastikan bahwa order dapat dieksekusi dengan cepat dan dengan slippage yang minimal.
  5. Biaya Transaksi yang Lebih Rendah
    Perdagangan derivatif sering kali memiliki biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan perdagangan spot, terutama di bursa yang menawarkan insentif bagi market maker. Dengan biaya yang lebih rendah, trader bisa lebih sering melakukan transaksi tanpa harus khawatir tentang potongan biaya yang besar.
  6. Tidak Memerlukan Kepemilikan Aset Fisik
    Dalam perdagangan derivatif, trader tidak perlu menyimpan aset kripto di dompet digital atau bursa. Ini mengurangi risiko kehilangan aset akibat peretasan atau kesalahan teknis dalam penyimpanan.

Bursa Prediksi akan Dongkrak Transaksi 

PT Central Finansial X (CFX), sebagai bursa kripto pertama di dunia yang berlisensi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), optimistis terhadap pertumbuhan industri aset digital, terutama dengan hadirnya produk kripto derivatif. Produk ini diluncurkan pada kuartal IV-2024 dan diharapkan menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan volume perdagangan kripto secara signifikan di tahun 2025.

Direktur Utama CFX, Subani, mengatakan bahwa pihaknya optimis tahun ini volume perdagangan aset kripto akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024. Salah satu faktor yang mendorong kenaikan tersebut adalah hadirnya produk baru, yakni kripto derivatif, yang mulai diluncurkan pada kuartal IV-2024. 

“Pada tahun ini, kontribusi dari perdagangan kripto derivatif akan lebih signifikan karena berjalan secara penuh selama satu tahun,” jelas Subani melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, dikutip Rabu, 26 Februari 2025. 

Pertumbuhan Investor dan Nilai Transaksi Aset Kripto

Jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga Desember 2024, jumlah investor kripto di dalam negeri telah mencapai 22,91 juta, naik dari 22,1 juta pada bulan sebelumnya.

Selain itu, nilai transaksi aset kripto juga mengalami lonjakan. Pada periode yang sama, transaksi aset kripto meningkat sebesar 15,58% (month to month) menjadi Rp94,08 triliun. 

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai transaksi aset kripto domestik sepanjang tahun 2024 mencapai R 650,6 triliun, atau meningkat lebih dari empat kali lipat dari tahun 2023. Dengan kehadiran kripto derivatif, angka ini berpotensi terus meningkat di tahun 2025.