<p>Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Direksi Bank Mandiri Dirombak, Erick Thohir Ingin Komposisi Perempuan di BUMN Kian Besar

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan pada jajaran direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra W. Askandar diangkat menjadi wakil direktur utama perusahaan pelat merah tersebut.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan pada jajaran direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra W. Askandar diangkat menjadi wakil direktur utama perusahaan pelat merah tersebut.

Perempuan tersebut sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Bank Mandiri. Pengangkatan Alexandra dinilai sebagai salah satu langkah transformasi dan inovasi perusahaan milik negara dengan memperbesar komposisi perempuan pada jajaran direksi BUMN.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, penunjukan Alexandra sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri merupakan bagian dari usaha untuk terus meningkatkan persentase perempuan hingga 15% pada jajaran pimpinan senior di BUMN.

“Sebelumnya, kami juga menunjuk Adi Sulityowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI (PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk),” ujarnya di Jakarta, Rabu 21 Oktober 2020.

Alexandra W. Askandar yang menggantikan posisi Hery Gunadi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sebelumnya, merupakan wanita kelahiran tahun 1972 lulusan Universitas Indonesia dan Boston University, Amerika Serikat.

Riwayat karier perbankan Alexandra adalah menjadi Group Head Corporate Banking di tahun 2015 dan Senior Executive Vice President pada tahun 2016 di Bank Mandiri.

Sedangkan Sigit Prastowo, kelahiran Cilacap, 1 Desember 1971, selama ini sudah dikenal sebagai bankir yang selalu menduduki jabatan di bagian keuangan BNI.

Bahkan sejak tahun 2005, lulusan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada selalu berkutat di bidang keuangan perbankan nasional.

“Saya berharap seluruh BUMN melakukan pengembangan sumber daya manusianya sehingga semakin banyak lagi perusahaan negara menjadi center of excellence,” pungkasnya. (SKO)