Direktur BEI Bagi Tips Aman Berinvestasi di Pasar Modal
JAKARTA – Sebelum bertransaksi di pasar modal, ada baiknya mencermati sejumlah tips berinvestasi yang aman di pasar modal, khususnya bagi investor pemula. Tips ini dibagikan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang di gelaran Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020. “Pertama adalah investor harus […]
Gaya Hidup
JAKARTA – Sebelum bertransaksi di pasar modal, ada baiknya mencermati sejumlah tips berinvestasi yang aman di pasar modal, khususnya bagi investor pemula.
Tips ini dibagikan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang di gelaran Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Pertama adalah investor harus memperhatikan setiap pengumuman yang diterbitkan oleh bursa. Hal ini dapat dengan mudah diakses di website bursa,” ujar Kristian dikutip dari Antara.
Selain itu, perhatikan keterbukaan informasi dan kondisi fundamental dari emiten.
Selanjutnya, para investor harus memperhatikan informasi yang diberikan bursa melalui notasi khusus maupun aktivitas pergerakan pasar yang tidak biasa (Unusual Market Activity/ UMA).
Berdasarkan data BEI, sepanjang 2020 telah terjadi 62 UMA. Sementara, pada 2019 terjadi 85 UMA dan pada 2018 muncul 57 UMA.
Kristian menuturkan investor harus selalu menjaga kerahasiaan username dan password. Khususnya, akun online trading dan melakukan penggantian password secara berkala.
“Jangan lupa menuliskan informasi alamat email pada pembukaan rekening efek dan aktif melakukan pengkinian data apabila ada perubahan,” katanya.
Lantas, selalu melakukan verifikasi atas trade confirmation yang dikirim anggota bursa pada hari yang sama. Dan, selalu melakukan verifikasi atas laporan rekening efek dan dana yang dikirimkan setiap bulan oleh anggota bursa.
Kemudian, lanjutnya, investor secara berkala harus melakukan pemantauan atas efek yang dimiliki melalui aplikasi AKSes.
AKSes KSEI Mobile adalah aplikasi untuk melacak semua portfolio investor, mulai dari saham, reksa dana, obligasi hingga kas yang dimiliki dalam Rekening Dana Nasabah (RDN).
Selain itu, investor harus memastikan bahwa konfirmasi transaksi dan laporan rekening efek bulanan dikirimkan oleh bagian kustodian dan bukan sales.
“Ini sering masalah kalau itu dulu disampaikan kepada sales, dari sales baru kepada nasabah,” ujar Kristian.
Dia menambahkan investor harus melakukan deposit dana untuk transaksi saham hanya melalui RDN atas nama investor.
Investor juga perlu waspada bila memperoleh penawaran investasi di pasar modal yang menjanjikan keuntungan pasti serta tidak memberikan kuasa transaksi kepada pegawai perusahaan efek anggota bursa.
“Terakhir, lapor kepada OJK atau bursa bila melihat atau mengetahui atau mengalami adanya produk-produk atau praktik investasi yang mencurigakan,” kata Kristian.