Regulator keuangan California, Amerika Serikat, resmi menutup layanan serta operasional Silicon Valey Bank (SVB) pada Jumat, 10 Januari 2023. Penutupan tersebut terjadi setelah perbankan terbesar AS ini mengalami krisis modal.
Nasional

Dirut BRI Sunarso Ungkap 5 Faktor Risiko Penyebab Kebangkrutan SVB yang Perlu Dicermati Perbankan dalam Negeri

  • Faktor risiko yang pertama berkaitan dengan reputasi dari berita mengenai penjualan saham perusahaan oleh petinggi SVB dan yang berkenaan pula dengan dari kerugian yang belum direalisasikan (unrealized loss) surat berharga.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengungkapkan lima faktor risiko penyebab kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang perlu dicermati oleh industri perbankan.

Hal tersebut disampaikan oleh Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada hari Selasa, 28 Maret 2023.

Faktor risiko yang pertama berkaitan dengan reputasi dari berita mengenai penjualan saham perusahaan oleh petinggi SVB dan yang berkenaan pula dengan  dari kerugian yang belum direalisasikan (unrealized loss) surat berharga.

"Padahal itu berita unrealized loss, tapi sudah membuat ketidaktenangan," kata Sunarso.

Kemudian, faktor risiko yang kedua berhubungan dengan likuiditas yang tidak memadai untuk kebutuhan jangka pendek yang diiringi oleh kegagalan perencanaan pendanaan darurat dan maturity mismatch aset terhadap liabilitas.

Faktor ketiga berkenaan dengan risiko pasar yang didorong oleh kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dari 0,25% menjadi 4,75% yang pada gilirannya menyebabkan unrealized loss available for sale (AFS).

Jika direalisasikan, kerugian yang dialami SVB bisa mencapai 15,54% terhadap modal yang miliki karena kepemilikan US Treasury yang naik hingga 15,54% terhadap modal seiring dengan kenaikan suku bunga.

"Kemudian, risiko keempat dan yang sangat berbahaya, concentration risk. Nasabah terkonsentrasi di sektor start up dan teknologi. Makanya, kita tidak mau mengumpulkan di satu keranjang karena ini bahaya," tutur Sunarso.

Sunarso melanjutkan, faktor risiko yang kelima berkenaan dengan peran regulator yang tidak menyediakan fasilitas pinjaman jangka pendek dan pelonggaran kewajiban liquidity coverage ratio (LCR) dan net stable funding ratio (NSFR) yang dikatakan Sunarso sebagai faktor yang penting untuk menjaga kinerja industri perbankan.