Dirut Bukopin Pastikan PUT V Selesai Agustus 2020
JAKARTA – Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantoro menegaskan seluruh proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) V setidaknya akan selesai akhir Agustus 2020. “Berdasarkan prospektus PUT V, Bukopin akan melaksanakan aksi korporasi pada 14 Juli sampai 27 Juli 2020. Tanggal 30 Juli 2020 adalah waktu penjatahan dan pembayaran oleh pembeli siaga,” ujarnya di sebuah webminar […]
Industri
JAKARTA – Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantoro menegaskan seluruh proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) V setidaknya akan selesai akhir Agustus 2020.
“Berdasarkan prospektus PUT V, Bukopin akan melaksanakan aksi korporasi pada 14 Juli sampai 27 Juli 2020. Tanggal 30 Juli 2020 adalah waktu penjatahan dan pembayaran oleh pembeli siaga,” ujarnya di sebuah webminar yang dikutip TrenAsia.com, Senin, 13 Juli 2020.
Rivan menjelaskan, nantinya setiap pemilik saham lama perseroan akan memperoleh dua hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Setiap HMETD, ujarnya, dapat digunakan untuk membeli satu saham kelas B dengan membayar harga pelaksanaan yang ditetapkan, yakni Rp180 per saham. Dari aksi korpoasi tersebut, bank bersandi BBKP ini diperkirakan bakal mendapat dana segar sebesar Rp838,93 miliar.
Sementara itu, Rivan menjelaskan dalam PUT V nanti, KB Kookmin akan mengeksekusi seluruh haknya sekaligus menjadi standby buyer. Adapun komposisi saham bank asal korea tersebut, katanya, minimum 26% dan tertinggi 37%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun, lanjutnya, penambahan modal dari KB Koomin bisa saja berlanjut. “Sebab KB Kookmin telah menyatakan komitmen untuk memiliki lebih dari 51% saham Bukopin,” kata Rivan.
Jika akhirnya bank asing tersebut berhasil menjadi pengendali saham BBKP, Rivan mengatakan fokus Bukopin tetap pada sektor usaha kecil dan menengah (UMKM). “Mayoritas kredit Bukopin sebesar 57% juga disalurkan ke UMKM,” terangnya.
Saat ini, kata dia, fokus utama Bukopin pada kredit konsumer, diikuti oleh kredit usaha atau corporate loan, dan kredit untuk korporasi besar. Dalam hal strategi penjualan, ucap Rivan, penjualan produk Bukopin nantinya tidak hanya melalui kantor cabang, melainkan dengan pemanfaatan aplikasi.
Kehadiran aplikasi digita bank ini pun diluncurkan melalui chatbot pada Jumat kemarin, 10 Juli 2020. “Melalui teknologi ini, nasabah bisa mengambil antrean secara online sehingga tidak perlu ke kantor cabang,” ungkapnya.