<p>Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) / Dok. Perseroan</p>
Industri

Dirut Pegadaian Kuswiyoto Raih Best CEO 2020

  • Terpilihnya Kuswiyoto karena dinilai berhasil memacu inovasi digital dan mendorong kinerja bisnis melalui kolaborasi dengan berbagai institusi.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto meraih predikat Indonesia Best CEO Pilihan Karyawan di Era Pandemi versi Majalah SWA. Terpilihnya Kuswiyoto karena dinilai berhasil memacu inovasi digital dan mendorong kinerja bisnis melalui kolaborasi dengan berbagai institusi.

Apresiasi penghargan Best CEO Pilihan Karyawan di Era Pandemi ini telah melalui penilaian dan proses yang panjang. Survei telah dilaksanakan dari Oktober-Desember 2020. Bagi CEO yang hendak mengikuti survei, harus menunjukan kinerja bisnis yang bagus dan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di era kepemimpinannya.

Chief Editor SWA Group, Kemal E. Gani mengatakan parameter penilaian menggunakan konsep leadership yang dikembangkan oleh Franklin Cove, yaitu The 4 Essential Roles of Leadership, yang merupakan penyempurnaan dari konsep Four Roles of Leadership.

Melalui parameter tersebut seorang CEO harus memiliki kemampuan yaitu Inspire Trust (membangun kepercayaan pada karyawan di tengah perubahan agar perusahaan survive), Create Vision (mengkreasikan purpose/tujuan perusahaan), Execute Strategy (mengesekusikan strategi), dan Coach Potential (kemampuan menempatkan orang yang tepat di organisasi).

“Apresiasi penghargaan best CEO kali ini kami berikan bobot lebih tinggi untuk parameter Inspire Trust dan Execute Strategy. Adapun detail bobot penilaian yaitu Inspire Trust 30%, Create Vision 25%, Execute Strategy 30% dan Coach Potential 15%,” ujar Kemal dalam laman resmi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dikutip Minggu, 28 Februari 2021.

Kemal menambahkan pada survei pemilihan CEO terbaik, melibatkan minimal 30 responden yang merupakan karyawan dari perusahaan itu sendiri. Melalui metode tersebut terpilihlah 13 CEO terbaik tahun 2020 dengan indeks BEST CEO di atas 90.

“Kami lakukan survei dengan mengedepankan parameter The 4 Essential Roles of Leadership, untuk menjawab tantangan CEO di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity). Lalu setelah itu kami lakukan proses validasi dan pengolahan data survei. Setelah kami lakukan penilaian, terpilihlah 13 CEO terbaik tahun 2020. Salah satunya adalah Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto,” ucap Kemal.

Kinerja Pegadaian

Sementara Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengaku bersyukur atas penghargaan yang telah diberikan oleh Majalah SWA. Menurutnya penghargaan ini akan terus memacu perseroan untuk terus menciptakan inovasi baru, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Kuswiyoto juga menjelaskan, selama tahun 2020 perseroan telah berinisiatif meluncurkan berbagai program untuk menyokong laju bisnis perusahaaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Program tersebut salah satunya yaitu Gadai Peduli (Gadai Tanpa Bunga) merupakan program yang memberikan pinjaman senilai Rp1 juta.

Selain itu program ini juga telah relaksasi dengan memberikan perpanjangan masa jatuh tempo lelang dari 15 hari menjadi 30 hari, dan relaksasi kredit mikro berupa pembebasan denda keterlambatan angsuran serta restrukturisasi pinjaman.

“Di masa pandemi kami meluncurkan program Gadai Peduli, yang dikhususkan bagi masyarakat dan UMKM yang memiliki kesulitan untuk mengembangkan usaha dan mencukupi kebutuhan ekonomi,” kata Kuswiyoto.

Sepanjang tahun 2020, Pegadaian terus menunjukan kinerja positif yag terbukti dari meningkatnya pendapatan usaha sebesar 24,27% dari tahun 2019 sebesaar Rp17,67 triliun menjadi Rp21,96 triliun. Sementara itu dari sisi Aset naik 9,40% dari tahun 2019 sebesar Rp65,32 triliun menjadi Rp71,47 triliun di tahun 2020.

Lalu untuk jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 22,15% dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang. Adapun omset pembiayaan yang disalurkan terdapat peningkatan 13,34% dari tahun 2019 sebesar Rp145,63 triliun menjadi Rp165,06 triliun pada tahun 2020. (SKO)