Dirut Pertamina Hulu Indonesia Bongkar Strategi Genjot Target Operasi dan Bisnis 2023
- Tahun 2023, target produksi Pertamina Hulu Indonesia ditetapkan sebesar 63,4 MBOPD untuk minyak dan 668,5 MMSCFD.
Industri
JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina menerapkan berbagai strategi yang akan dijalankan untuk menggenjot kinerja 2023.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim mengatakan, untuk menghadapi tantangan lapangan migas yang matang, perseroan menerapkan strategi kegiatan ekplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru, optimasi baseline dan development.
PHI juga akan mengoptimalisasi portofolio dalam kegiatan eksplorasi, development, optimasi produksi, sinergi operasi, serta peningkatan keandalan fasilitas produksi di wilayah kerja Perusahaan di Kalimantan.
“Tahun 2023, target produksi PHI ditetapkan sebesar 63,4 MBOPD untuk minyak dan 668,5 MMSCFD gas diikuti target pengeboran sebanyak 198 sumur pengembangan, 5 sumur eksplorasi serta 337 workover. Target ini sejalan dengan strategi yang sudah ditetapkan,” ujar Chalid dalam keterangannya, Kamis, 13 April 2023.
- IBC Beberkan Tahapan RI jadi Raja Baterai Dunia
- Pasokan Kurang, Harga Gula Dunia Capai Rekor Tertinggi
- Gratis! Jalan Tol Japek II Selatan Dibuka Lebaran Tahun Ini, Ada 2 Rute yang Bisa Dipilih
Chalid menambahkan, hingga kuartal I-2023, PHI berhasil mencapai produksi minyak sebesar 60,2 MBOEPD dan gas sebesar 764,7 MMSCFD. Pencapaian ini berhasil menunjukan peningkatan produksi sebesar 4% untuk produksi minyak dan 14% untuk produksi gas berbanding tahun 2022.
Peningkatan produksi gas yang signifikan berperan penting untuk menjaga pasokan gas di Kalimantan Timur kepada PLN, Jargas, petrokimia, pupuk, dan LNG. Perusahaan juga berhasil melakukan pengeboran 44 sumur eskploitasi pengembangan.
Menurut Chalid, Perusahaan juga mendorong digitalisasi tepat guna untuk meningkatkan kolaborasi, bisnis, dan inovasi serta melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya di seluruh siklus bisnis perusahaan sehingga menghasilkan penghematan biaya dan kinerja operasi yang unggul.
"Upaya efisiensi dan optimalisasi biaya selama tahun 2022 yang dilakukan Perusahaan berhasil menghasilkan penghematan melebihi target, yaitu mencapai US$66,5 juta atau lebih dari 950 miliar rupiah yang diperoleh dari 20 inisiatif program dalam kategori Cost Saving, Cost Avoidance, dan Revenue Growth,” tandasnya