Ilustrasi hacker.
Gaya Hidup

Disamakan Spyware, Aplikasi Pelacakan LetMeSpy Hentikan Operasinya

  • Serangan hacker atau peretas yang parah telah melumpuhkan operasi aplikasi Android, LetMeSpy.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Serangan hacker atau peretas yang parah telah melumpuhkan operasi aplikasi Android, LetMeSpy. Meski begitu, aplikasi Android tersebut memiliki model seperti spyware dan model bisnisnya seringkali tidak disetujui banyak orang.

Seperti yang dilaporkan Gadgets Now, aplikasi LetMeSpy dikabarkan telah menghentikan operasinya. Aplikasi yang berbasis di Polandia tersebut mengatakan bahwa aplikasi itu tidak lagi beroperasi dan dimatikan setelah adanya pelanggaran data. 

Bahkan, LetMeSpy juga mengumumkan bahwa mereka menonaktifkan secara permanen aplikasi tersebut. Peretas dikatakan telah memperoleh akses lengkap ke alamat email, nomor telepon, dan konten pesan yang dikumpulkan oleh pengguna. 

Apa Itu Aplikasi LetMeSpy?

Aplikasi LetMeSpy adalah aplikasi pemantauan ponsel yang digunakan untuk memata-matai ribuan orang yang menggunakan ponsel Android di seluruh dunia. LetMySpy sering digunakan untuk memantau ponsel yang memudahkan orangtua mengontrol anaknya atau digunakan dalam upaya pemantauan karyawan. 

Aplikasi ini juga dirancang khusus untuk tetap tersembunyi di layar beranda ponsel sehingga sulit untuk dideteksi dan dihapus. LetMeSpy juga dikenal sebagai stalkerware atau spouseware, di mana aplikasi tersebut digunakan untuk memantau pasangan serumah dengan menanamnya di ponsel seseorang tanpa persetujuan atau sepengatahuan orang yang sedang dipantau.

Setelah dipasang atau diinstal, LetMeSpy secara diam-diam akan mengunggah pesan teks telepon, log panggilan, dan dat alokasi akurat ke servernya sehingga memungkinkan pengguna yang memasang aplikasi tersebut untuk melacak seseorang secara real time.

Namun, aplikasi yang bekerja seperti spyware tersebut terkenal buggy dan dikenal karena kesalahan keamanannya yang belum sempurna, di mana menimbulkan peretasan data atau nformasi pribadi dari korban yang dicuri tanpa disadari.

Peretasan Aplikasi LetMeSpy

Seperti yang dilansir TrenAsia.com dari TechCrunch pada Selasa 15 Agustus 2023, masih tidak jelas siapa di balik peretasan LetMeSpy dan motif mereka. Peretas mengisyaratkan bahwa mereka menghapus basis data LetMeSpy yang disimpan di server, dan salinan database yang diretas juga muncul secara online di hari yang sama.

Sebelumnya, pada bulan Januari lalu situs web LetMeSpy mengatakan bahwa spyware-nya digunakan untuk melacak lebih dari 236.000 perangkat dan mengumpulkan puluhan juta log panggilan, pesan teks, dan titik data lokasi hingga saat ini. Sebagian besar data titik lokasi berpusat di mana mayoritas korban berada seperti di Amerika Serikat, India, dan Afrika Barat. 

Bahkan data yang bocor tersebut berisi database master spyware, termasuk informasi tentang 26.000 pelanggan yang menggunakan spyware secara gratis dan alamat email pelanggan yang membeli paket langganan berbayar.

LetMeSpy juga memberikan pemberitahuan bahwa ada pelanggaran yang terdiri dari akses tidak sah ke database situs web LetMeSpy, di mana terjadi pengunduhan dan pada saat yang sama menghapus data dari situs web. Lebih lanjut, LetMeSpy juga akan memblokir pengguna yang akan masuk atau mendaftar dengan akun baru.

Sebelum ini, tepatnya pada bulan Juni 2023, LetMeSpy membuat pemberitahuan tentang pelanggaran tersebut di mana terjadi insiden keamanan yang melibatkan akses tidak sah ke data pengguna situs web.