Disapu Badai, Jet Tempur F/A-18 Super Hornet Terlempar dari Kapal Induk
- Sebuah jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut Amerika yang ditugaskan di kapal induk USS Harry S. Truman terlempar dari dek dan jatuh ke laut.
Dunia
WASHINGTON-Sebuah jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut Amerika yang ditugaskan di kapal induk USS Harry S. Truman terlempar dari dek dan jatuh ke laut. Peristiwa tidak biasa ini terjadi saat kapal berlayar di Laut Mediterania. Cuaca buruk menjadi penyebab kejadian tersebut.
Armada ke-6 Angkatan Laut Amerika dalam pernyataanya Minggu 10 Juni 2022 mengatakan peristiwa ini terjadi pada 8 Juli ketika secara tidak terduga angin kencang dan hujan lebat menerjang secara singkat. Insiden itu tidak terkait dengan F/A-18 Super Hornet yang lepas landas dari kapal.
“Tidak ada seorang pun di dalam pesawat dan tidak ada personel di sekitar saat pesawat terlempar dari dek kapal,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
- IHSG Diprediksi Rebound, SF Sekuritas Jagokan Saham SAME, BRPT, MAPA
- Cripto Winter, Ini Rahasia Investor Ritel Tetap Kokoh Berdiri
- Lebih Ramah Lingkungan dari Kartu Kredit, IMF Sebut Aset Kripto Bisa Bantu Selamatkan Bumi
Tidak jelas di mana Truman berada di Mediterania ketika insiden itu terjadi. Tetapi USNI News pada 7 Juli melaporkan kapal itu berada di Laut Ionia. Pernyataan itu juga mengatakan Truman USS Harry S. Truman tetap mampu menjalankan misi penuh.
Kelompok tempur kapal induk Truman dikerahkan ke Mediterania pada bulan Desember 2021 karena kekhawatiran tentang penumpukan pasukan Rusia dan peralatan militer di sepanjang perbatasan Ukraina. Rusia kemudian meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Sejak itu Truman telah mendukung pelatihan dan penerbangan patroli di Eropa Timur dan berlayar di laut Ionia dan Adriatik. Truman diperkirakan akan tetap berada di Mediterania hingga setidaknya Agustus mendatang.
Tidak biasa
Terlemparnya jet tempur dari dek kapal adalah peristiwa yang tidak biasa. Setidaknya untuk masa sekarang ini. Pesawat dan apa pun yang berpotensi bergerak, seperti kendaraan penarik, traktor, gerobak dan sebagainya pasti dirantai saat tidak digunakan. Ini menjadikan mereka tidak jatuh dari dek penerbangan.
Di masa lalu peristiwa ini memang beberapa kali terjadi. Beberapa pesawat terlempar dari dek oleh jet blast pesawat lain. Ini alasan kenapa kapal induk sekarang dilengkapi dengan JBD atau Jet Blast Deflektor. Alat ini biasanya dinaikkan di belakang ketapel sehingga hempasan knalpot jet tidak mengenai dan membahayakan awak dek penerbangan atau pesawat lain.
Salah satu kasus terajdi pada 18 April 1995. Saat itu sebuah F-14 Tomcat terlempar dari dek penerbangan USS Independence karena hempasan mesin Tomcat lain yang hendak berangkat. Beruntung dua kruya berhasil dikeluarkan dari pesawat dan diselamatkan.
- Jalan Tol Semarang-Demak Mula Pasang Trial Embankment, Tanggul Laut akan Dikerjakan pada 2023
- Keponakan Luhut, Pandu Sjahrir Mundur dari Komisaris Digital Mediatama Maxima (DMMX)
- Mendag Zulkifli Hasan Resmi 'Jual' Minyak Goreng Curah Kemasan Sederhana, MinyaKita
Insiden lainnya terjadi pada 1970-an yang juga dialami oleh F-14 di USS Kennedy. Pada 14 September 1976 selama berlayar di Kepulauan Orkney, sebuah F-14 lepas kendali dan meluncur dari geladak dan jatuh ke laut . Para kru keluar sebelum Tomcat melewati tepian.
Berbeda dengan insiden USS Independen, dalam kasus di USS Kennedy pesawat utuh di dasar laut. Karena mereka khawatir Soviet dapat memulihkan Tomcat dan mempelajari rahasianya, Angkatan Laut Amerika meluncurkan operasi pemulihan. F-14 yang hilang ditemukan dua bulan kemudian.
Sedangkan untuk insiden di Laut Mediterania pada 8 Juli 2022, keputusan apakah badan pesawat Super Hornet akan dipulihkan belum dibuat.