Suswono,_PKS_candidate_for_West_Java_III_in_2024.jpg
Nasional

Disebut Dampingi RK di Pilgub DKI, Ini Profil Suswono, Politikus PKS Eks Mentan Era SBY

  • Suswono adalah politikus senior yang memiliki rekam jejak panjang di dunia politik Indonesia. Suswono mengawali kariernya sebagai Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bogor, organisasi yang sering melahirkan tokoh-tokoh penting di kancah nasional.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA– Nama Suswono kembali mencuat dalam kancah politik nasional, kali ini terkait dengan isu pencalonannya sebagai calan Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Ridwan Kamil. 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini dikenal dengan basis massa yang kuat di Jakarta, dikabarkan tengah membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung pasangan ini.

Latar Belakang dan Karier Politik

Suswono lahir pada tanggal 20 April 1959, ia adalah politikus senior yang memiliki rekam jejak panjang di dunia politik Indonesia. Suswono mengawali kariernya sebagai Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bogor, organisasi yang sering melahirkan tokoh-tokoh penting di kancah nasional.

Sebelum terjun lebih dalam ke dunia politik, Suswono menyelesaikan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB), sebuah institusi yang kemudian menjadi tempatnya mengabdikan diri sebagai dosen. Selain mengajar di IPB, ia juga menjadi dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor.

Karier politik Suswono di tingkat nasional mulai mencuat saat ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PKS untuk periode 2004-2009. Komisi ini memiliki lingkup kerja di bidang pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan, bidang yang sangat erat dengan latar belakang pendidikan dan keahliannya.

Pada tanggal 22 Oktober 2009, Suswono diangkat menjadi Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Selama menjabat, ia dikenal gigih dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah ketahanan pangan dan perubahan iklim.

Tidak hanya di tingkat nasional, Suswono juga pernah mencoba peruntungannya dalam kontestasi politik daerah. Pada proses Pemilihan Bupati Brebes tahun 2017, ia mencalonkan diri sebagai bupati namun kalah bersaing dengan pasangan Idza Priyanti dan Narjo.

Isu Pencalonan di Pilgub Jakarta 2024

Kini, Suswono kembali disorot setelah muncul isu bahwa PKS akan mencalonkannya sebagai Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilgub 2024. Jika benar, langkah ini bisa menjadi titik balik dalam karier politiknya, mengingat posisi Wakil Gubernur Jakarta merupakan salah satu jabatan strategis yang dapat memengaruhi arah kebijakan pusat ekonomi Indonesia.

Sebagai seorang politikus dengan pengalaman luas di legislatif, eksekutif, dan akademik, Suswono dianggap memiliki kapasitas untuk berkontribusi dalam memimpin Jakarta. Namun, hingga kini, PKS dan Koalisi Indonesia Maju belum memberikan konfirmasi resmi terkait pencalonan ini.

“Ya (Suswono) itu kan nama yang beredar, ada juga ya tadi mungkin Pak Zulhas (ketua Umum PAN Zulkfili Hasan) sudah ngomong, tapi pokoknya kita resminya umumkan tanggal 19. Siang atau sore,” papar Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, didepan media, dikutip Kamis, 15 Agustus 2024.

Dengan latar belakang yang solid dan pengalaman yang kaya, Suswono berpotensi menjadi salah satu kandidat kuat dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024, apalagi jika didukung oleh koalisi partai besar seperti KIM. 

Harta Kekayaan Kala Masih Menjabat

Pada laporan LHKPN yang disampaikan kepada KPK tanggal 30 Oktober 2014, Suswono, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp 3,7 miliar dan US$12.970 atau sekitar Rp203 juta. 

Kekayaannya terdiri dari berbagai aset tidak bergerak seperti tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor dan Tegal. Selain aset tidak bergerak, Suswono juga memiliki sejumlah harta bergerak, termasuk kendaraan, usaha, logam mulia, dan surat berharga.  Ia juga melaporkan tambahan aset berupa mobil Honda Freed serta tanah baru di Bogor.