Nasional

Disebut Godfather of AI Namun Memutuskan Hengkang dari Google, Siapakah Geoffrey Hinton?

  • Ibunya pernah berkata "Jadilah seorang akademisi atau jadilah orang yang gagal'.
Nasional
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Geoffrey Hinton resmi mengundurkan diri dari Google pada awal Mei 2023. Banyak yang kaget mendengar keputusannya tersebut, mengingat ia adalah salah satu orang yang paling lama mendedikasikan diri terhadap pengembangan teknologi AI.

Atas jasanya dalam pengembangan teknologi AI ini, ia bahkan dijuluki sebagai 'Bapak AI' atau 'Godfather of AI'.

Melansir dari tweet dalam akun pribadinya @geoffreyhinton pada 1 Mei 2023, alasan hengkangnya dari Google adalah agar ia dapat berbicara dengan bebas tentang risiko AI.

"Saya keluar agar bisa berbicara tentang bahaya AI tanpa harus mempertimbangkan bagaimana dampaknya untuk Google. Google telah bertindak dengan sangat bertanggung jawab". tulisnya

Lalu siapakah sebenarnya Geoffrey Hinton?

Melansir dari laman website resmi Sky News, Dr. Hinton lahir di Wimbledon, Inggirs pada tahun 1947 dari keluarga ilmuwan. Kakek buyutnya adalah George Boole, seorang matematikawan penemu aljabar Boolean. Sepupunya adalah Joan Hinton, seorang fisikawan nuklir yang bekerja di Proyek Manhattan. Joan menghasilkan senjata nuklir pertama di dunia selama Perang Dunia Kedua. Sedangkan ayahnya Geoffrey Taylor, adalah seorang sarjana terhormat yang menjadi anggota Royal Society, akademi ilmiah tertua di dunia.

Jalan yang ia tempuh menjadi seorang akademisi dan ilmuwan tak terelakkan lagi. Ibunya pernah berkata "Jadilah seorang akademisi atau jadilah orang yang gagal'.

Dr Hinton sendiri dilantik ke dalam Royal Society pada tahun 1998. Saat itu, dia telah menulis makalah penting bersama David Rumelhart dan Ronald Williams tentang konsep backpropagation yaitu cara melatih jaringan syaraf tiruan yang dipuji sebagai "bagian matematika yang hilang" diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran mesin. Artinya, daripada manusia harus terus mengutak-atik jaringan saraf untuk meningkatkan kinerjanya, mereka bisa melakukannya sendiri.

Teknik ini adalah kunci chatbot yang sekarang digunakan oleh jutaan orang setiap hari, masing-masing didasarkan pada arsitektur jaringan saraf yang dilatih pada data teks dalam jumlah besar untuk menginterpretasikan permintaan dan menghasilkan respons.

Setahun setelah publikasi makalah backpropagation pada tahun 1986, Dr Hinton memulai program yang didedikasikan untuk pembelajaran mesin di University of Toronto. Dia terus berkolaborasi dengan kolega dan siswa yang memiliki minat yang sama yaitu bagaimana komputer dapat dilatih untuk berpikir, melihat, dan memahami.

Bersama dengan mahasiswa pascasarjana Alex Krizhevsky dan Sutskever, Dr Hinton mendirikan DNNresearch untuk memusatkan kerja bersama mereka pada pembelajaran mesin. Keberhasilan sistem pengenalan gambar mereka, dijuluki AlexNet, menarik minat raksasa pencarian Google, dan mengakuisisi perusahaan mereka pada tahun 2013.

Setelah akuisisi, Dr Hinton mulai bekerja paruh waktu di Google, membagi waktunya dengan riset universitas di Toronto. Dari situlah ia mendirikan cabang Google Brain, sebuah tim riset yang didedikasikan untuk pengembangan AI di Google.