Disebut Lebih Aman, Berikut Perbedaan Kartu ATM Chip dan Magnetic
- Kartu ATM chip disebut lebih aman digunakan untuk aktivitas perbankan dibandingkan kartu ATM magnetic. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas perbankan juga menganjurkan nasabah yang menggunakan kartu ATM magnetic lama menjadi kartu ATM chip terbaru.
Perbankan
JAKARTA - Kartu ATM chip disebut lebih aman digunakan untuk aktivitas perbankan dibandingkan kartu ATM magnetic. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas perbankan juga menganjurkan nasabah yang menggunakan kartu ATM magnetic lama menjadi kartu ATM chip terbaru.
Hal ini seperti tertuang dalam Surat Edaran BI Nomor 17/52/DKSP tahun 2015 tentang Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number Online 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debit yang Diterbitkan di Indonesia.
Dikutip dari situs Bank Indonesia, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi, mengurangi risiko terjadinya fraud, dan menyetarakan kartu ATM dan/atau kartu debit dengan standar internasional.
Bagi Anda yang belum begitu paham perbedaan keduanya, berikut ini TrenAsia.com merangkum perbedaan kartu ATM Chip dan magnetic.
- Mandiri (BMRI) Menjadi Bank BUMN Penghimpun DPK Terbesar
- 3 Faktor Longsornya Laba Bersih Amman Mineral
- KPK Periksa Febri Diansyah dalam Dugaan Korupsi di Kementan
Kartu ATM Chip Tidak Bisa Digandakan
Seperti yang telah disebutkan di awal, dari segi keamanan kartu, kartu ATM chip ini lebih unggul karena data yang tersimpan tidak bisa diduplikasi sementara data pada pita magnetic bisa dengan mudah digandakan ke kartu lain melalui teknik skimming (menyalin data ke kartu ATM kosong dengan alat khusus).
Tampilan Fisik yang Berbeda
Perbedaan ATM chip dan magnetic bisa dilihat dari penampilan luar dengan mudah. Tampilan kartu chip mirip dengan kartu perdana ponsel. Terdapat kotak kecil (microchip) yang umumnya berada di sisi kiri kartu bagian depan dan disertai garis-garis.
Chip inilah yang berfungsi untuk dibaca mesin EDC (Electronic Data Capture) atau ATM saat transaksi dilakukan.
Sementara, kartu magnetic memiliki garis hitam memanjang di bagian belakangnya atau disebut juga pita magnetik. Pita ini biasanya terdiri dari tiga garis tumpuk horizontal yang memiliki tugas masing-masing. Pita ini terbilang rentan rusak. Jika nggak sengaja terkelupas, kotor, atau kehilangan magnetnya, kartu tidak akan bisa digunakan.
Cara Menyimpan Data
Kartu ATM magnetic menyimpan data nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, nama, dan lain-lain di 3 tumpuk garis hitam memanjang yang ada di bagian belakang kartu. Garis pertama dan kedua menyimpan data dasar, seperti nomor kartu, nama, kode layanan, dan kode verifikasi. Garis ketiga berisi info tambahan tentang nasabah atau layanan perbankan, seperti kode negara dan mata uang.
Sementara untuk kartu ATM chip data disimpan melalui chip yang memiliki memiliki CPU (Central Computing Unit), memori, sistem operasi, aplikasi, dan fungsi kriptografi yang menjaga kerahasiaan informasi pemegang kartu.
Verifikasi Kartu Lebih Canggih
Keaslian kartu ATM biasanya diproses oleh teknologi tertentu. Pada kartu magnetic, transaksi diproses sama terminal dan bank host yang tidak dapat memastikan keaslian kartu ATM. Namun, kartu chip menggunakan metode offline dan online CAM (Card Authentication Method) untuk memverifikasi keaslian kartu.
Lebih Efisien
Kartu magnetic hanya bisa menyimpan satu aplikasi (program komputer yang melindungi data), sedangkan kartu ATM chip dapat menampung lebih dari satu aplikasi.