Tekno

Disebut Lebih Berbahaya daripada Delta, Inilah Varian Baru COVID-19 C.1.2 yang Perlu Diwaspadai

  • Baru-baru ini para peneliti mengidentifikasi adanya varian baru dari virus SARS-CoV-2 atau penyebab COVID-19 yang disebut sebagai C.1.2 sangat bermutasi ditemukan di Afrika Selatan.
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Baru-baru ini para peneliti mengidentifikasi adanya varian baru dari virus SARS-CoV-2 atau penyebab COVID-19 yang disebut sebagai C.1.2. Varian C.1.2 mengandung mutasi yang terkait dengan peningkatan kemampuan transmisibilitas dan kemampuan untuk menghindari antibodi dibandingkan varian lainnya.

Pandemi virus COVID-19 tampaknya belum menunjukkan akhir karena jenis baru COVID-19 C.1.2 yang sangat bermutasi ditemukan di Afrika Selatan. Mengutip dari laman India Times, varian C.1.2 disebut sebagai varian yang paling bermutasi di dunia sejak awal pandemi.

Oleh karena itu, sejak kemunculan vaksin tahun lalu, para ilmuwan memperingatkan bahwa vaksin bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi pandemi. Hal tersebut perlu diiringi dengan sikap berhati-hati dan menjaga kesehatan.

Varian baru virus corona telah diidentifikasi sebagai Variant of Interest (VOI) potensial dan merupakan bagian dari garis keturunan PANGO C.1.2 . Varian ini diidentifikasi oleh para ilmuwan dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) bersama dengan KwaZulu-Natal Research and Sequencing Platform (KRISP) di Afrika Selatan.

Sejauh ini, C.1.2 telah ditemukan oleh pihak berwenang di China, Republik Demokratik Kongo, Mauritius, Inggris, Selandia Baru, Portugal, dan Swiss.

Mutasi COVID-19 C.1.2 dianggap menakutkan karena jika virus sudah bermutasi melampaui titik tertentu, maka kemanjuran vaksin akan menjadi lebih rendah atau justru tidak mampu memberikan perlindungan sama sekali. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mencegah mutasi adalah dengan mempercepat vaksinasi dan mendorong kekebalan kelompok atau herd immunity yang tampaknya masih jauh dari berhasil karena pada saat ini masih banyak ketimpangan akses vaksin di seluruh dunia.

Selain itu, garis keturunan C.1.2 memiliki tingkat mutasi 41,8 mutasi setiap tahun, dan hampir dua kali lebih tinggi dari kemampuan varian saat ini untuk bermutasi. Mutasi ini juga pada lintasan yang sama dari varian Beta dan Delta di Afrika Selatan dalam hal sekuensing genom.

Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak terpapar COVID-19 varian apapun khususnya C.1.2, maka Anda tetap harus menerapkan kebiasaan seperti mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan. Anda juga perlu untuk menggunakan masker yang ketat meskipun Anda sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap.