<p>Presiden Joko Widodo melepas ekspor perdana kendaraan niaga Isuzu Traga yang diproduksi oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) 12 Desember 2019. / Foto: BPMI Setpres</p>
Industri

Diskon Pajak Mobil Baru Tak Dongkrak Ekonomi, Gaikindo Klaim Demi Buruh Pabrik Otomotif

  • Ekonom menilai insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 0 persen tidak akan begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekonom menganggap konsumen masih mempertimbangkan pengeluaran uang untuk kebutuhan sekunder

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – Ekonom menilai insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) nol persen tidak akan begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekonom menganggap konsumen masih mempertimbangkan pengeluaran uang untuk kebutuhan sekunder

“Insentif pajak ini tidak akan signifikan ke penjualan. Selain karena pendapatan yang susah selama pandemi, sebenarnya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor sudah tinggi, sekitar 5 persen tanpa insentif,” ujar Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam diskusi virtual, Selasa, 23 Februari 2021.

Esther menyebut meski penjualan kendaraan bermotor Indonesia secara umum menurun di 2020, ada pertumbuhan tren positif. Tercatat, penjualan naik dari 25.283 unit di Juli 2020 menjadi 57.129 unit di Desember 2020.

Maka dari itu, dirinya mengatakan insentif pajak untuk kendaraan bermotor tidak diperlukan karena penjualan pasti akan meningkat meski tanpa insentif PPnBM 0%.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto beranggapan insentif PPnBM 0% tidak bisa dilihat dari sisi peningkatan angka penjualan saja.

“Tujuannya (PPnBM nol persen) kan supaya pabrik-pabrik otomotif dan terutama pabrik-pabrik komponen dapat bekerja kembali secara normal,” kata Jongkie kepada TrenAsia.com, Rabu, 24 Februari 2021.

Jongkie khawatir operasi industri otomotif bisa terhenti jika penjualan dan produksi tidak kembali normal. Menurutnya, penghentian produksi akan berdampak buruk terhadap nasib pekerja di sektor industri otomotif.

Meski ada insentif PPnBM, Gaikindo tidak mengubah proyeksi penjualan unit kendaraan bermotor pada 2021. Proyeksi penjualan unit kendaraan bermotor Gaikindo tetap berada di 750.000 unit. Proyeksi ini meningkat dari hasil penjualan 2020 yang mencatatkan penjualan sebanyak 532.407 unit.

Tahun lalu, penjualan mobil berkategori 4×2 <1.500 cc memiliki kontribusi terbesar dalam keseluruhan penjualan unit secara wholesale (dari pabrik ke diler). Sebanyak 21.391 unit berhasil terjual atau 40,4% dari total penjualan wholesale sepanjang 2020.

Kategori 4×2 <1.500 cc ini merupakan kategori kendaraan bermotor yang mendapat insentif PPnBM 0%. Selama ini, kategori mobil ini mendapat PPnBM sebesar 10% yang akan dibebaskan mulai Maret sampai Mei tahun ini. TrenAsia mencatat ada 16 model mobil kategori ini yang akan mendapat pengurangan harga berkat PPnBM 0%. (SKO)