Disokong AnterAja, Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Bakal Makin Moncer pada 2022
- Emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memiliki prospek yang menjanjikan pada tahun ini. Hal tersebut disokong oleh kinerja anak usahanya, PT Tri Adi Bersama atau dikenal dengan AnterAja.
Pasar Modal
JAKARTA – Emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memiliki prospek yang menjanjikan pada tahun ini. Hal tersebut disokong oleh kinerja anak usahanya, PT Tri Adi Bersama atau dikenal dengan AnterAja.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan mengatakan bahwa perseroan terus memperkuat ekosistem logistik end-to-end mereka. Anteraja, kini menjadi perusahaan pengiriman last-mile terbesar ketiga di Indonesia.
“Pada akhir tahun 2022, Anteraja menargetkan untuk mengirimkan 1.5 juta paket per hari. Lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu di angka 1 juta paket per hari,” ujarnya melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 20 April 2022.
Pendapatan dan laba bersih perseroan sepanjang tahun 2021 masing-masing tumbuh 67,5% dan 63,7% dibandingkan dengan tahun lalu. AnterAja sendiri membukukan pertumbuhan pendapatan mencapai 248% year-on-year (yoy).
Kondisi ini sekaligus menjadikan AnterAja sebagai kontributor utama pendapatan ASSA dengan porsi 54% dari total pendapatan pada tahun lalu. AnterAja turut mencatat laba operasional sebesar Rp4 miliar. Berbanding terbalik dari tahun 2020, di mana masih merugi hingga Rp107,9 miliar.
Untuk tahun 2022, pendapatan dari AnterAja ditargetkan tumbuh menjadi 60% - 65% dari total pendapatan ASSA tahun ini. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih terhadap laba bersih ASSA.
“Secara keseluruhan, pada tahun 2022, ASSA menargetkan pertumbuhan sekitar 30 persen untuk pendapatan dan laba bersihnya,” tutur Rizkia.
Ia menilai, fasilitas penyortiran robotik AnterAja dapat mempercepat proses sortasi hingga2x lipat dan meningkatkan akurasi hingga 99%. Sehingga AnterAja dapat mempertahankan dan meningkatkan Service Level Agreement (SLA).
Selain itu, ASSA telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp230 miliar demi meningkatkan kapasitas fasilitas penyortiran robotik di Anteraja menjadi 1 juta parsel per hari.
“Hal ini kami yakini akan mendukung target Anteraja untuk mengirimkan 1,5 juta parsel per hari pada akhir tahun 2022,” tambahnya.
Rizkia menjelaskan, saat ini saham ASSA diperdagangkan dengan P/E 30,5x. Ia optimistis, fasilitas penyortiran robotik AnterAja ini akan mendukung pertumbuhan kontribusi pendapatan dan laba bersih ASSA dari segmen jasa pengiriman.