Disokong Pinjaman Digital, Bank Neo Commerce (BBYB) Cetak Laba Rp2,5 Miliar di Agustus 2022
- BNC juga berhasil membukukan laba sebesar Rp2,5 miliar di Agustus 2022, atau membukukan laba berturut-turut dalam tiga bulan terakhir sejak Juni 2022.
Industri
JAKARTA -PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat pertumbuhan digital banking yang stabil dari bulan ke bulan. Per Agustus 2022, perseroan mencatatkan kenaikan total kredit menjadi sebesar Rp8,4 triliun, atau naik sebesar Rp956,2 miliar (12,76%) dibandingkan dengan bulan Juli 2022 yang sebesar Rp7,5 triliun.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan mengatakan capaian ini tidak terlepas dari produk dan fitur baru yang inovatif di aplikasi neobank. Setelah bulan lalu meluncurkan fitur pembayaran QRIS, di Agustus BNC sudah terkoneksi dengan BI Fast. Dengan koneksi ini, maka nasabah dapat melakukan transfer ke BNC dengan tarif yang murah, cepat, dan aman.
“Kami melihat pertumbuhan BNC semakin kuat dan kembali mencetak kinerja positif yang konsisten dari bulan ke bulan. Misalnya terkait layanan digital banking, produk pinjaman digital/online,” kata dia dalam laman resmi dikutip Senin, 19 September 2022.
- Terima Transferan Rp774 Triliun, Pria Ini Rasakan Jadi Miliarder Dunia
- Miliarder India Tambah Kaya, Geser Posisi Jeff Bezos dari Orang Terkaya Kedua
- Harga BBM Naik, Ini Cara Berhemat Uang untuk Beli Bensin
Ditambahkan, seiring pertumbuhan kredit, aset perseroan turut naik sebesar Rp450 miliar atau 2,95% dibandingkan Juli 2022 yang sebesar Rp15,3 triliun, menjadi Rp15,7 triliun di Agustus 2022.
Sementara dari sisi likuiditas, DPK tumbuh 2,82% atau sejumlah Rp327,3 miliar dibanding Juli 2022, menjadi Rp11,9 triliun di Agustus 2022.
Dampak dari pertumbuhan Aset dan DPK adalah kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) BNC pada Agustus 2022 sebesar 27,30% atau menjadi Rp894,4 miliar, dibandingkan dengan Juli 2022 yang sebesar Rp702,6 miliar.
Dari sisi marjin bunga bersih atau NIM, pada bulan Agustus 2022 tumbuh sebesar 1,03% menjadi 11,98% dari posisi Juli 2022 yang sebesar 10,95%.
Pertumbuhan lainnya yang berhasil dicapai BNC adalah pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang naik sebesar 11,05% menjadi Rp230,9 miliar di Agustus 2022, dibanding posisi Juli 2022 yang sebesar Rp207,9 milliar.
- Profesi Ini Janjikan Gaji Tinggi Meski Hanya Lulusan SMA
- Pembangunan IKN Dipercepat, Membuat Sektor Properti di Samarinda Akan Lebih Bernilai
- Ramalkan Kehancuran Pasar, Robert Kiyosaki: Saatnya Beralih ke Kripto
Dengan diimplementasikannya beberapa inisiatif efisiensi biaya, BNC berhasil menurunkan secara bertahap Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 137% di Agustus 2022, yang mana pada Juli posisinya 145,20%.
“Didukung fundamental yang kuat, dan manajemen risiko yang efektif, langkah BNC untuk terus memperkenalkan berbagai layanan yang inovatif terbukti membuahkan hasil terhadap peningkatan kinerja Perseroan,” tambah Tjandra.
BNC juga berhasil membukukan laba sebesar Rp2,5 miliar di Agustus 2022, atau membukukan laba berturut-turut dalam tiga bulan terakhir sejak Juni 2022.