MARGO YUWONO Kepala BPS .png
Nasional

Disokong Tanaman Pangan, Nilai Tukar Petani Naik 0,77 Persen pada Januari 2023

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Januari 2023 sebesar 109,84 atau naik 0,77% dari Desember 2022 sebelumnya di angka 109,00.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Januari 2023 sebesar 109,84 atau naik 0,77% dari Desember 2022 di angka 109,00.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, adanya kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 1,40% menjadi 126,98. Kenaikan NTP tertinggi dipengaruhi komoditas dominan yang berasal dari gabah, cabai rawit, bawang merah dan jagung.

"NTP pada Januari 2023 sebesar 109,84 naik 0,77 persen dibanding Desember 2022," kata Kepala BPS Margo Yuwono pada Rabu, 1 Februari 2023.

Berdasarkan paparan BPS, kenaikan NTP pada Januari 2023 tertinggi terjadi di subsektor tanaman pangan (NTPP) meningkat 2,07%, holtikultura 1,96% dan  perikanan 0,35%. Sementara peternakan mengalami penurunan sebesar 1,13% dan perkebunan 0,74%.

Berdasarkan wilayahnya, dari 34 provinsi ada 20 provinsi NTP naik semenatra sisanya 14 provinsi mengalami penurunan. Sementara itu Nusa Tenggara Barat mencatatkan kenaikan NTP tertinggi, yakni naik 2,27%. Sementara, NTP Kalimantan Barat mengalami penurunan terdalam hingga 2,11%.

Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) bulan Januari 2023 sebesar 109,95 atau naik 0,92% dibandingkan Desember 2022 diangka 108,96. Kenaikan NTUP juga disebabkan oleh seluruh subsektor tanaman pangan naik 2,12%, tholtikultura 2,06% dan perikanan 0,55%. Sedangkan peternakan mengalami penurunan 0,97%, tanaman perkebunan 0,41%.

Peningkatan NTUP itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik sebesar 1,40%, lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya naik sebesar 0,48%.