Ilustrasi IPO start up decacorn PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Bursa Efek Indonesia. Ilustator: M. Faiz Amali
Pasar Modal

Disulut IPO GoTo, Kinerja 5 Saham Emiten Afiliasi Gojek-Tokopedia jadi Moncer

  • Melantainya entitas raksasa teknologi asal Indonesia ini memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham emiten-emiten yang menjadi afiliasianya.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah merampungkan masa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada Kamis, 7 April 2022. Hari ini, Senin, 11 April 2022, saham GOTO akan dicatatkan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melantainya entitas raksasa teknologi asal Indonesia ini memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham emiten-emiten yang menjadi afiliasianya. Artinya, antusias pasar tidak hanya tertuju pada GoTo, tapi juga pada entitas yang memiliki hubungan dengan start up berstatus decacorn tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun TrenAsia.com, setidaknya terdapat lima emiten afiliasi GoTo yang mengalami peningkatan kinerja pada Jumat, 8 April 2022. Pertama, saham PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 1,45% ke level Rp7.000 per lembar. Selama sepekan, saham ASII telah melesat 4,48%.

Emiten otomotif ini merupakan investor eksisting Gojek sebelum adanya merger dengan Tokopedia, di mana sejak tahun 2018 telah membenamkan dana segar sebesar US$250 juta. Saat itu, valuasi Gojek baru sekitar US$3,5 miliar – US$4 miliar.

Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ikut mengalami peningkatan pada akhir pekan lalu sebesar 0,88% menuju harga Rp4.580 per lembar saham. Pada hari sebelumnya, saham TLKM naik signifikan sebanyak 2,48% bersamaan dengan ditutupnya masa IPO GoTo.

Telkom masuk menjadi jajaran investor GoTo pertama kali pada tahun 2020. Saat itu, perusahaan pelat merah tersebut melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel berinvestasi sebesar US$150 juta ke Gojek. Kemudian, pada Mei 2021 Telkomsel kembali menggelontorkan dana segar sebanyak US$300 juta.

Saham lain yang ikut moncer di tengah penawaran umum GoTo adalah emiten bank digital milik Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk (ARTO). Pada kamis, 7 April 2022, saham ARTO melambung 4,63% dan 1,48% ke posisi harga Rp13.750 per lembar pada akhir sesi perdagangan pekan lalu.

Berbeda dari dua emiten sebelumnya yang bertindak sebagai investor GoTo, Bank Jago sendiri adalah emiten yang sahamnya diborong oleh Gojek dan sempat menghebohkan pelaku pasar. Melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa atau biasa disebut GoPay, Gojek saat ini mengempit 21,40% saham ARTO.

Dua saham milik Grup Lippo yang bergabung dalam ekosistem GoTo, yakni PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turut menerima sentimen positif dari aksi korporasi yang dilakukan GoTo.

Selama dua hari berturut-turut, 7 – 8 April 2022, saham MLPL masing-masing menguat 2,65% dan 0,86%, ditutup pada zona hijau di kisaran harga Rp234 per lembar. Pada kesempatan yang sama, saham MPPA melonjak 8,34% ke level harga Rp408 per lembar dalam dua hari terakhir.

Seperti diketahui MPPA yang merupakan pengelola gerai Hypermart, Foodmart, dan Primo ini telah menjalin kerja sama dengan Tokopedia beberapa tahun lalu. Saat ini, GoTo memiliki porsi saham sebanyak 6% di MPPA. Sementara itu, MLPL merupakan pemegang saham pengendali MPPA.

Sebagai ulasan, GoTo telah menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A pada gelaran IPO di Tanah Air. Nilai ini setara dengan 3,43% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum.

Harga IPO yang ditetapkan selama masa IPO pada batas atas di kisaran harga Rp338 per lembar saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun atau sekitar US$28 miliar.

Nilai penawaran umum perdana saham dan penjatahan lebih yang ditawarkan kepada investor adalah sebesar Rp15,8 triliun atau setara dengan US$1,1 miliar. Ini menjadikan IPO GoTo sebagai IPO terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022.