<p>Co-Founder Social Bella Indonesia &#8211; John Rasjid, Chrisanti Indiana, dan Christopher Madiam/ Social Bella</p>

Disuntik Rp856 Miliar, Startup Kecantikan Social Bella Ekspansi ke Vietnam

  • Startup beauty-tech lokal Social Bella dikabarkan sukses meraup dana segar sebanyak US$58 juta dari beberapa investor global seperti perusahaan modal ventura Pavilion Capital, dan Jungle Ventures, termasuk Temasek milik Pemerintah Singapura.

Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Startup beauty-tech lokal Social Bella dikabarkan sukses meraup dana segar sebanyak US$58 juta setara Rp856 miliar (kurs Rp14.766 per dolar Amerika Serikat) dari beberapa investor global seperti perusahaan modal ventura Pavilion Capital, dan Jungle Ventures, termasuk Temasek milik Pemerintah Singapura.

Setelah sukses melalui putaran pendanaan terbarunya tersebut, Social Bella langsung tancap gas dengan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri untuk pertama kalinya. Negara yang menjadi incaran yakni Vietnam.

Co-Founder dan President of Social Bella, Christopher Madiam mengatakan, ekspansi ke Vietnam ditandai dengan hadirnya e-commerce kecantikan dan perawatan pribadi Sociolla di negara tersebut untuk melayani beauty enthusiast melalui ribuan produk.

Ia mengaku ekspansi ini telah dipersiapkan dengan matang termasuk pemahaman perilaku konsumen lokal di negara tersebut.

“Vietnam memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia. Mereka memiliki banyak generasi muda yang terdigitalisasi. Serta pasar kecantikan dan perawatan diri yang bertumbuh dengan cepat,” ujarnya melalu keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Jumat 16 Oktober 2020.

Berdasarkan laporan Cosmeticsdesign-asia.com, pasar kecantikan dan perawatan diri Vietnam tetap kuat dan adaptif selama pandemi COVID-19. Sektor kecantikan di Vietnam secara khusus mengalami pertumbuhan sekitar 80% pada platform online.

“Oleh karena itu, kami yakin Vietnam adalah negara yang tepat untuk rencana ekspansi internasional pertama kami,” tambahnya.

Christopher bilang pendanaan terbaru tersebut menunjukkan kepercayaan dan dukungan kuat dari para investor. Hal ini turut memperkuat semangat dan keyakinan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk berekspansi.

“Kami berharap dengan ekspansi ini kami dapat tumbuh dari perusahaan beauty-tech terdepan di Indonesia menjadi yang terdepan di regional,” ucapnya.

Kolaborasi Ekosistem

Co-Founder dan CEO Social Bella, John Rasjid menjelaskan, dengan ekosistem yang terintegrasi akan didukung oleh teknologi serta pemahaman mendalam mengenai konsumen. Pihaknya telah menyediakan produk kecantikan yang berkualitas dan bersertifikat BPOM untuk melayani jutaan beauty enthusiast di dalam negeri.

Selama pandemi, lanjutnya, Social Bella berhasil mempertahankan komitmen dalam melayani konsumen dengan cara yang relevan namun tetap kompetitif.

John menyebut, di tahun ini pihaknya melangkah keluar untuk melayani lebih banyak konsumen di negara tetangga. Ekspansi ini juga mendukung lebih banyak brand kecantikan dengan cara yang inovatif.

John mengungkapkan, telah bermitra dengan berbagai brand internasional dan membantu mereka memilih kategori produk yang tepat untuk pasar Indonesia.

Melalui ekspansi internasional ini, ia memastikan, akses bagi produk brand kecantikan lokal ke lebih banyak konsumen di luar Indonesia akan semakin terbuka.

“Untuk itu, kami telah bekerja sama dengan sejumlah mitra lokal untuk mendukung rencana pertumbuhan bisnis yang holistik di Vietnam,” tambahnya lagi.

ESQA Cosmetics, brand lokal yang berfokus pada produk kecantikan vegan merupakan salah satu brand yang akan melebarkan pasar ke Vietnam bersama Sociolla.

Co-founder ESQA Cosmetics Cindy Angelina menjelaskan, produknya telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Terutama sejak bergabung di e-commerce Sociolla.com semenjak April 2017 lalu. Baginya, hal ini tidak

“Kesuksesan ini kami harapkan akan berlanjut seiring dengan ekspansi kami ke Vietnam,” tutup Cindy. (SKO)