Salah satu homestay di Desa Nglanggeran yang memperoleh bantuan dari SMF.
IKNB

'Disuntik' SMF, Rumah di Desa Nglanggeran jadi Homestay untuk Wisatawan

  • Program ini menjadi salah satu langkah pertama dari Program Pembiayaan Homestay SMF yang dimulai pada tahun 2019. Hingga tahun 2023, SMF telah berhasil membiayai pembangunan 24 unit homestay di Desa Nglanggeran, dengan total dana yang disalurkan mencapai Rp1,57 miliar dengan rata-rata tenor 10 tahun.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

YOGYAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui inisiatif Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah memberikan dukungannya untuk mengembangkan ekonomi Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, melalui Program Pembiayaan Homestay. 

Program ini menjadi salah satu langkah pertama dari Program Pembiayaan Homestay SMF yang dimulai pada tahun 2019. Hingga tahun 2023, SMF telah berhasil membiayai pembangunan 24 unit homestay di Desa Nglanggeran, dengan total dana yang disalurkan mencapai Rp1,57 miliar dengan rata-rata tenor 10 tahun.

Menurut Ananta Wiyogo, Direktur Utama SMF, pembiayaan homestay merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam menggalakkan perekonomian daerah melalui pengembangan homestay di destinasi wisata nasional. 

Desa Nglanggeran sendiri telah meraih pengakuan internasional sebagai salah satu dari Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days pada tahun 2018, serta gelar Desa Wisata Terbaik dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2021.

Kecantikan alam dan kelestarian budaya Desa Nglanggeran telah menarik perhatian banyak wisatawan, dengan jumlah pengunjung mencapai 70.000 orang pada tahun 2023. Melalui dukungan pembiayaan homestay, SMF bermaksud untuk memajukan pariwisata serta ekonomi lokal Desa Nglanggeran.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat sektor pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. 

Dukungan yang diberikan oleh PT SMF tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal dengan meningkatkan pendapatan mereka melalui usaha homestay, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan dan mendukung pelestarian lingkungan serta budaya lokal.

"Pembiayaan homestay merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan oleh PT SMF sejak tahun 2019, sebagai bagian dari komitmen membantu program Pemerintah dalam mendorong ekonomi daerah pada sektor perumahan melalui program homestay di destinasi wisata nasional,” ungkap Ananta dalam acara Press Tour Kemenkeu di Desa Nglanggeran, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Juga: Perluas Program Rumah Subsidi, Gaji Rp8 Juta Diusulkan Masuk Kategori Penerima

Sejak tahun 2019-2023, total jumlah kunjungan wisatawan ke Nglanggeran mencapai 379,024 kunjungan baik wisatawan lokal maupun internasional.

Tidak hanya itu, Salah satu homestay binaan SMF di Nglanggeran berhasil mendapatkan penghargaan homestay terbaik tingkat Provinsi DIY Yogyakarta pada tahun 2019.

Linda, salah satu pemilik homestay di Desa Nglanggeran, mengatakan bahwa dana yang ia peroleh dari SMF dimanfaatkan untuk merenovasi rumah miliknya. 

Sebelumnya, rumah ia miliki bisa dikatakan masih kurang layak untuk dijadikan sebagai homestay. Oleh karena itu, dengan kucuran dana yang ia dapatkan, ia menggunakannya untuk menambah fasilitas. Setelah fasilitas di rumahnya cukup layak untuk menjadi homestay, tamu pun berdatangan untuk menginap di sana.

“Yang biasa menginap itu dari kalangan mahasiswa, anak sekolah juga kadang-kadang ada. Dari mancanegara juga ada,” kata Linda. 

Kemudian, ada juga pemilik homestay bernama Agus yang sama-sama memperoleh bantuan pembiayaan dari SMF. Memiliki dua kamar yang dapat ditinggali oleh tamu, Agus pun memanfaatkan dana SMF untuk merenovasi, termasuk juga menambah kamar mandi. 

“Rata-rata yang menginap di sini itu anak magang, dan sejauh ini yang paling lama itu bisa menginap sampai lima bulan,” tutur Agus. 

Untuk diketahui, pada rentang periode 2018-2023, SMF telah menyalurkan dana sebesar Rp21,64 triliun untuk 594.172 unit rumah. 

Dana yang disalurkan tersebut berasal dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp9,33 triliun dan Rp12,31 triliun dari penerbitan surat utang. 

Program Pembiayaan Homestay di Destinasi Wisata merupakan sinergi antara Perseroan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekfraf) yang dimulai sejak tahun 2019 untuk menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada masyarakat pemilik homestay melalui lembaga penyalur, untuk membangun/merenovasi homestay yang dimiliki agar menarik wisatawan.

Program Pembiayaan Homestay SMF di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, DIY Yogyakarta menjadi pilot project inisiatif strategis SMF yang berhasil direalisasikan pada tahun 2019.