<p>Pekerja menata tabung gas LPG ukuran 3 kilogram di agen LPG kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Ditambah, Kuota LPG 3 Kg Tahun Depan Diusulkan 7,4-7,5 MT

  • JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan kuota  Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar 7,4-7,5 metrik ton (MT) “Sementara untuk realisasi volume LPG 3 Kg hingga Mei 2021 tercatat sebesar 2,96 juta MT,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan kuota  Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar 7,4-7,5 metrik ton (MT)

“Sementara untuk realisasi volume LPG 3 Kg hingga Mei 2021 tercatat sebesar 2,96 juta MT,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, 2 Juni 2021.

Ia memprediksi, angka tersebut akan naik sampai 7,15 juta MT pada akhir tahun. Meskipun demikian, capaiannya masih di bawah kuota LPG 3 Kg pada APBN 2021 yang sebesar 7,50 juta MT.

Sebelumnya, pemerintah juga menambah kapasitas loading order (LO) penyaluran gas melon bersubsidi ini sebanyak 560 tabung. Ketentuan ini berlaku untuk semua agen, baik agen baru maupun lama.

Diketahui, kebijakan tersebut telah disepakati oleh PT Pertamina (Persero) dengan Komisi VIII DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Senayan, awal pekan ini.

Anggota Komisi VII Alex Noerdin mengungkapkan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kuota di pangkalan sehingga bisa menghindari kelangkaan.

“Selain itu, dengan adanya pasokan yang cukup, diharapkan dapat menutup kecurangan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab,” ujar Alex.

Kemudian, Pertamina juga didorong untuk meningkatkan pengawasan dan mengevaluasi implementasi program LPG 3 Kg bersubsidi. Menurutnya, ini penting agar penyaluran lebih tepat sasaran menyasar kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kenaikan Harga dan Penyaluran LPG 3 Kg

Sebagai informasi, rata-rata harga subsidi LPG 3 Kg sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp8.781.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 64,3% dari tahun sebelumnya.

“Sementara untuk harga keekonomian yang sudah termasuk margin agen dan ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pada tahun ini harganya Rp12.000 per kg,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Sepanjang 2021, katanya, pagu subsidi untuk LPG 3 kg yang ditetapkan sebesar Rp36,56 triliun. Sementara untuk tahun lalu, realisasi subsidi sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yakni sebesar Rp40,25 triliun.

Adapun total distribusi LPG 3 Kg pada periode April 2021 tercatat sebanyak 2.416.193 Metrik Ton (MT). Penyaluran tersebut setara dengan 32,21% dari kuota nasional yang sebesar 7.500.000 MT.

Tutuka menyebut, realisasi penyerapan tersebut membutuhkan subsidi sebesar Rp15,04 triliun. Namun, ia mengaku realisasi ini lebih rendah dibandingkan dengan kuota per bulan yang dipatok sebesar 99,81%. Padahal, sebelumnya penyaluran LPG 3 Kg pada bulan Maret tercatat melebihi kuota dibandingkan periode Januari dan Februari.