Nasabah mengakses aplikasi Livin' by Mandiri di kantor Cabang Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Ditanya Soal Bank Digital, Ada Dua Opsi yang Disiapkan Bank Mandiri (BMRI)

  • Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, perseroan menyiapkan dua opsi terkait dengan aksi untuk memperkuat layanan digital banking.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI, Rabu, 28 September 2022, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditanyai perihal potensi kepemilikan bank digital.

Pertanyaan itu diajukan kepada Bank Mandiri karena bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain sudah memiliki bank digital sendiri, baik melalui akuisisi maupun melalui spin-off.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, perseroan menyiapkan dua opsi terkait dengan aksi untuk memperkuat layanan digital banking.

Opsi yang pertama yaitu memisahkan atau melakukan spin-off Livin' by Mandiri yang dimiliki saat ini untuk menjadi bank digital yang berdiri sendiri.

"Livin' punya kemampuan untuk itu. Tetapi, ini masih nanti, masih dalam kajian," ujar Darmawan.

Sementara itu, opsi yang kedua adalah melakukan akuisisi untuk masuk ke ekosistem bank digital karena perseroan memiliki permodalan yang cukup kuat dan terindikasi melalui rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR), yang tercatat di level 18,4% pada kuartal II-2022.

"Tetapi tetap kami akan hitung mana yang paling optimal (antara dua opsi) sehingga untuk sementara kami belum melihat itu untuk dilakukan segera," kata Darmawan.

Darmawan pun menerangkan bahwa Bank Mandiri saat ini terus menggenjot fitur dan kapasitas transaksi digital banking. Perseroan menargetkan kapasitas transaksi Livin' by Mandiri hingga 50.000 transaksi perdetik hingga akhir tahun ini.

Untuk saat ini, Livin' by Mandiri baru bisa melayani sekitar 15.000 transaksi perdetik. Setelah target akhir tahun tercapai, Bank Mandiri berniat untuk meningkatkan lagi kapasitasnya hingga 100.000 transaksi perdetik.

Selain Livin' by Mandiri, perseroan juga saat ini sudah memiliki platform Kopra sebagai layanan digital untuk segmen grosir.

Bank Mandiri juga telah mengubah 241 kantor cabangnya menjadi smart branch yang dilengkapi dengan teknologi digital. 

Darmawan pun mengumumkan bahwa aplikasi Livin' by Mandiri bisa digunakan di luar negeri mulai Oktober 2022 untuk memudahkan para pekerja migran Indonesia (PMI) dalam bertransaksi.

"Livin' by Mandiri bisa digunakan oleh IMEI base di luar negeri dengan sim card luar negeri sepanjang warga negara Indonesia itu memiliki nomor induk kependudukan (NIK)," katanya.