Zulhas di Kemendag.jpeg
Nasional

Ditanya Soal Harga Telur yang Melambung, Mendag Zulhas: Tak Setinggi Nilai Misi Dagang ke India

  • Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan buka suara terkait naiknya harga telur di sejumlah daerah melonjak diatas Rp30.000 per kg.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan buka suara terkait harga telur di sejumlah daerah yang melonjak hingga di atas Rp30.000 per kg.

Hal ini menurut Zulhas belum seberapa dibandingkan dengan misi dagang yang berhasil ia capai seusai kunjungannya ke India minggu lalu. 

Dalam kunjungan tersebut, India berkomitmen untuk mengimpor sejumlah komoditas indonesia termasuk CPO, olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, bubuk kertas dan kertas senilai total US$3,2 miliar. Yang terbesar yakni CPO dimana India akan mengimpor 2,6 juta ton sawit Indonesia senilai US$3,16 miliar.

"Tentang telur, tidak perlu diributkan. Harga tersebut tidak seberapa. Impor sawit oleh India nilainya US$3,2 miliar itu yang ditulis," ujar Zulhas di Kementerian Perdagangan pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Saat ditanyai lebih lanjut terkait langkah yang akan Kemendag tempuh dalam mengendalikan harga bahan pokok tersebut, ia memilih meninggalkan awak media dan tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Perlu diketahui, harga telur ayam ras tengah naik lagi, bahkan kini di Jakarta sudah tembus Rp33.000 per kg. Padahal harga telur ayam sudah sempat turun. Berdasarkan Informasi Pangan Jakarta mencatat, harga telur pada hari Selasa, 23 Agustus 2022 naik Rp329 dari sehari sebelumnya menjadi Rp30.893 per kg.

Sementara untuk harga tertinggi tercatat terjadi di Pasar Pluit yang mencapai Rp33.000 per kg dan terendah di Pasar Anyer Bahari yaitu Rp28.000 per kg. Lalu di laman Harga Pangan per 23 Agustus 2022, harga telur ayam ras segar menyentuh angka Rp30.850 per kg atau naik sebanyak Rp150 per kg.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memimpin delegasi misi dagang Indonesia ke New Delhi, India dan berhasil membukukan potensi ekspor dengan nilai sebesar US$3,2 miliar atau setara Rp47,86 triliun (Asumsi kurs Rp14.893 perdolar AS).

Pontensi ekspor ini diperoleh dari penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara pada Senin 22, Agustus 2022.