Ditarget Deal Bulan Depan, Freeport dan Tsingshan Steel Masih Nego Soal Smelter Copper di Weda Bay
JAKARTA – Negosiasi kerja sama pembangunan smelter copper atau tembaga di Weda Bay antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan perusahaan asal China Tsingshan Steel akan diputuskan pada Maret 2021. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan, nantinya 92,5% biaya dari total proyek akan dibiayai oleh perusahaan tersebut. […]
Industri
JAKARTA – Negosiasi kerja sama pembangunan smelter copper atau tembaga di Weda Bay antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan perusahaan asal China Tsingshan Steel akan diputuskan pada Maret 2021.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan, nantinya 92,5% biaya dari total proyek akan dibiayai oleh perusahaan tersebut. Sementara itu, Freeport hanya akan mendanai sebesar 7,5% dari total kebutuhan investasi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Negosiasinya masih jalan, ini cukup menarik bagi Freeport. Angka investasi smelter ini kurang lebih US$2,5 miliar,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, akhir pekan lalu.
Septian menambahkan, jika kesepakatan tercapai, Tsingshan juga akan membangun hilirisasi tembaga sebagai komoditas strategis pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) selain nikel dan bauksit.
Menurutnya, pengalaman dan kredibilitas dari perusahaan ini sudah diakui. Nama perusahaan ini tidak asing di sektor tambang. Tsingshan selama ini dikenal menguasai mayoritas produksi nikel dan stainless steel di Indonesia. Adapun Tsingshan Holding Group merupakan induk perusahaan.
Untuk pengalaman, sebelumnya Tsingshan juga pernah terlibat dalam pembangunan kawasan Industri Weda Bay yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Prancis) dan Tsingshan, bersama mitra lokal yaitu PT Aneka Tambang Tbk.
Perusahaan tersebut mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri (KI) Weda Bay. IWIP ini diklaim sebagai kawasan industri terpadu pertama di dunia yang mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir yang berupa besi baja dan baterai, serta kendaraan listrik.