<p>Proses pembangunan Jembatan Sei Alalak. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

Ditarget Rampung Maret 2021, Konstruksi Jembatan Sei Alalak Sudah 67%

  • JAKARTA-Progres pembangunan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin telah mencapai 67%. Jembatan yang menjadi jalur utama penghubung Banjarmasin dengan wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah ini ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan jembatan itu telah memasuki tahap pekerjaan bentang utama yaitu struktur pylon, backspan, abutment, dan jalan […]

Nasional
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA-Progres pembangunan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin telah mencapai 67%. Jembatan yang menjadi jalur utama penghubung Banjarmasin dengan wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah ini ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan jembatan itu telah memasuki tahap pekerjaan bentang utama yaitu struktur pylon, backspan, abutment, dan jalan pendekat.

“Bentang utama Jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia,” kata Syauqi dalam keterangannya yang dirilis Kamis, 9 Juli 2020.

Jembatan Sei Alalak ini nantinya akan menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama yang menghubungkan Banjarmasin dengan berbagai wilayah di sekitarnya terutama Kalimantan Selatan dan Tengah.

Proyek pembangunan senilai Rp278 miliar ini dananya dialirkan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pembangunan jembatan ini menggunakan skema pekerjaan tahun jamak atau multiyears contract (MYC) dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Pandji.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) basuki Hadimuljono menginstruksikan agar pembangunan jembatan sepanjang 850 meter tersebut memprioritaskan penggunaan material dalam negeri.

“Utamakan menggunakan produk dalam negeri, jangan terlalu cepat untuk mengimpor bahan material jika masih ada produk dalam negeri walaupun harganya lebih mahal,” ujar Basuki.

Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layan hingga 100 tahun.

Selama pekerjaan Jembatan Sei Alalak, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kayu Tangi 2. Basuki menuturkan seiring dengan diselesaikannya pembangunan jembatan tersebut, Kementerian PUPR juga berencana akan melakukan penghapusan (demolisi) Jembatan Kayu Tangi 1.