Ditawari Kapal Selam Type 214 Indonesia Tanya Kelas 209/1400, Canggih Mana?
- JAKARTA-Pejabat dari Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan Indonesia kembali mengadakan pertemuan pembuat kapal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKM
Tekno
JAKARTA-Pejabat dari Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan Indonesia kembali mengadakan pertemuan pembuat kapal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS). Pertemuan ini membahas tentang kapal selam Kelas 209/1400 untuk kebutuhan peperangan bawah laut Jakarta. Sumber yang dikutip Janes menyebut pertemuan diadakan secara virtual pada 12 Januari 2022.
Janes Kamis 27 Januari 2022 melaporkan hal-hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain profil misi kapal selam 209/1400 dan apakah dapat melakukan misi yang dibutuhkan TNI AL termasuk peperangan kapal selam konvensional, serta operasi lainnya seperti pengumpulan intelijen dan penyisipan pasukan khusus.
Kelas 209/1400 adalah versi terbaru dari keluarga kapal selam bertenaga diesel 209 yang dibangun TKMS. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 62 m, diameter lambung bertekanan 6,2 m, dan bobot sekitar 1.450 ton saat muncul ke permukaan. Kapal dilengkapi dengan delapan tabung senjata dan dapat menampung 30 awak.
- Seperti Menentang Logika, Kenapa Harimau Justru Berwarna Oranye?
- Genjot Investasi, Jumlah dan Luas Lahan Kawasan Industri Terus Meningkat
- Pertama di Asia Tenggara, Tokocrypto Luncurkan Tiket Festival JGTC Berbentuk NFT
Ini adalah pertemuan resmi kedua yang diketahui diadakan antara pejabat pertahanan Indonesia dan TKMS. Pada Maret 2021 dilaporkan delegasi TKMS berada di Jakarta untuk menawarkan kelas 214. Dalam pertemuan terakhir masalah kelas 214 yang dapat dilengkapi dengan sistem air-independent propulsion (AIP) juga dibahas.
Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) mengoperasikan satu kapal selam kelas Cakra yang berasal dari Tipe 209/1300 buatan Jerman yang telah beroperasi sejak tahun 1980-an. Selain itu tiga kelas Nagapasa atau type 209/1200 (sebagian menyebut 209/1400) buatan Korea Selatan yang ditugaskan antara 2017 hingga 2021. Indonesia kehilangan satu kapal selam kelas Cakra dalam kecelakaan pada April 2021.
Awalnya didasarkan pada filosofi desain kapal selam pesisir pascaperang Angkatan Laut Jerman, Kelas 209 telah menjadi tulang punggung angkatan laut di seluruh dunia.
Kapal pertama seberat 1.000 ton. Karena berbagai persyaratan dan area operasi berbeda ukuran kapal selam meningkat dalam beberapa kasus hingga 50%. Selain penambahan bobot misi air biru juga mengharuskan peningkatan peralatan elektronik dan kondisi kehidupan di kapal.
Hasil yang mengesankan dari peningkatan itu kemudian melahirkan keluarga kapal selam kelas 209 yang terdiri dari 60 lebih anggota keluarga di lebih dari selusin angkatan laut. Ini menjadikannya sebagai kapal selam non-nuklir terlaris di Dunia Barat.
TKMS mengattakan kelas 209/1400 menampilkan teknologi canggih. Kelas kapal ini telah diuntungkan dari proses pengembangan berkelanjutan sejak penandatanganan kontrak pertama.
Kelas 209/1400 dapat diklasifikasikan sebagai kapal selam kompak yang menampilkan teknologi handal, kekuatan tempur yang tinggi, jangkauan menyelam yang jauh, kecepatan terendam yang tinggi, deteksi rendah, dan karakteristik penanganan yang baik. Selain itu muatan senjata juga fleksibel baik untuk campuran torpedo, rudal, dan ranjau.
- Seperti Menentang Logika, Kenapa Harimau Justru Berwarna Oranye?
- Genjot Investasi, Jumlah dan Luas Lahan Kawasan Industri Terus Meningkat
- Pertama di Asia Tenggara, Tokocrypto Luncurkan Tiket Festival JGTC Berbentuk NFT
Sebanyak 12 negara mengoperasikan kapal selam Tipe 209 dalam lima varian. Type 209/1100 digunakan Angkatan Laut Yunani, Tipe 209/1200 digunakan Yunani, Turki, Argentina, Peru, Kolombia, Venezuela, Indonesia, dan Korea Selatan. Sedangkan Tipe 209/1300 digunakan Ekuador). Untuk Kelas 209/1400 negara yang telah menggunakan adalah Turki, Chili, Brasil, Yunani, dan Afrika Selatan. Masih ada lagi varian 209/1500 yang digunakan India.
Type 214
Sementara Type 214 yang juga diminati Indonesia adalah pengembangan dari dari Type 212. Kapal yang lebih canggih dari Type 209. Type 212 telah digunakan sejumlah negara seperti Israel, Itala dan Jerman.
Type 214 berukuran lebih besar dibanding 212 dengan sejumlah perbaikan. Kapal ini juga cukup laris. Angkatan Laut Yunani telah memesan tiga kapal selam, Korea Selatan juga memesan tiga yang dibangun oleh Hyundai Heavy Industries dan Pakistan juga membeli tiga. Sementara turki menandatangani kontrak untuk produksi bersama enam kapal selam tersebut.
Type 214 memiliki peningkatan kedalaman menyelam lebih dari 400m karena perbaikan bahan lambung bertekanan. Panjang lambung 65m dan perpindahan 1.700 ton. Kapal memiliki delapan tabung torpedo 533mm dengan empat di antaranya mampu menembakkan rudal. Kapal juga menggunakan AIP yang bisa menambah daya tahan saat menyelam//
Nah pilih mana?