<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Diterpa Isu Hiperinflasi dan Resesi, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.986 per USD

  • Pada perdagangan sebelumnya di hari Selasa, 19 Juli 2022, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat di level Rp14.976 per-USD.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin di level Rp14.986 perdolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data perdagangan via Bloomberg, Rabu, 20 Juli 2022.

Pada perdagangan sebelumnya di hari Selasa, 19 Juli 2022, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat di level Rp14.976 per-USD.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, isu yang saat ini menekan rupiah di antaranya adalah peluang resesi ekonomi akibat inflasi global pada kuartal III atau kuartal IV-2022.

"Itu tercermin dari biaya hidup yang semakin meningkat dan daya beli yang menurun. Inflasi tahun ini akan berada di atas 6,5% sampai akhir tahun tetapi mulai menurun di tahun depan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 20 Juli 2022.

Inflasi global diperkirakan akan mulai mereda pada awal 2023. Walaupun angkanya tetap tinggi, inflasi diperkirakan akan mulai menurun pada momentum tersebut.

Asumsi ini didasari oleh adanya diplomasi antara Rusia dengan Uni Eropa untuk mulai menarik sanksi secara perlahan sehingga hal tersebut diproyeksikan dapat memperbaiki pasokan minyak dan gas di skala global yang terganggu .

"Di sisi lain, resesi akan berdampak pada tingkat kemiskinan di Indonesia. Meski sempat membaik, namun resesi berpotensi makin banyak masyarakat Indonesia ke bawah garis kemiskinan. Sebagian perusahaan mungkin terpaksa kembali lagi ke posisi melemah," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan ditutup melemah di kisaran Rp14.960-Rp14.090 perdolar AS.