Keterangan Foto: Kiri-kanan: 
Daniel Lanadjaja (Technical Director Kota Deltamas)
Tommy Satriotomo (Direktur Operasional Kota Deltamas)
Tondy Suwanto (Direktur & Corporate Secretary PT Puradelta Lestari Tbk)
Properti

Ditopang Bisnis Data Center, DMAS Kantongi Marketing Sales Rp1,37 Triliun

  • Capaian periode sembilan bulan pertama tahun 2023 ini masih didominasi oleh penjualan lahan pada sektor industi, selain penjualan produk hunian dan komersial
Properti
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA — Emiten pengembang properti, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), mengantongi prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp1,37 triliun hingga September 2023.

Perolehan marketing sales tersebut setara dengan 76,16% dari target marketing sales tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun. Capaian periode sembilan bulan pertama tahun 2023 ini masih didominasi oleh penjualan lahan pada sektor industi, produk hunian, dan komersial. 

“Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2023, Perseroan berhasil menjual sekitar 39,10 hektare lahan industrinya,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Tondy Suwanto dalam keterbukaan informasi, Senin 16 Oktober 2023. 

Sektor industri data center masih menjadi sektor favorit pada penjualan lahan industri periode ini. “Sekitar separuh dari penjualan lahan industri di sembilan bulan pertama tahun 2023 ini, berasal dari sektor industri data center,” ujar Tondy Suwanto. 

Lebih lanjut, Tondy Suwanto mengatakan bahwa permintaan lahan industri dari data center masih cukup besar. “Dari permintaan lahan industri seluas 90 hektar, 30 persen – 35 persen merupakan permintaan dari sektor data center,” tambahnya. 

Data Center di Indonesia

Meskipun DMAS merekam kuatnya permintaan lahan untuk data center, namun Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan pengembangannya saat ini baru 4% dari potensi nasional.

"Pemenuhan kebutuhan data center di Indonesia masih sedikit, jadi menurut saya potensi pasarnya masih sangat besar," kata Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada Agustus lalu.

Mengingat perannya yang krusial, lembaga keuangan diminta untuk cermat memilih data center yang andal untuk memastikan keamanan dan kelancaran transaksi menyusul kian meningkatnya risiko keamanan dana nasabah.

Pengamat Perbankan Batara Simatupang mengatakan pusat data (data center) memainkan peran penting dalam memungkinkan transaksi keuangan yang aman dan efisien. Apalagi dengan derasnya tuntutan pada layanan perbankan digital dan bank digital di era perbankan 4.0.

“Pada era ini, transaksi keuangan dapat dijalankan di mana saja, kapan saja, dan dalam gaya apa saja (any style). Dengan demikian permintaan akan layanan pusat data akan melonjak,” ujarnya kepada media.

Oleh karena itu, Batara menilai pentingnya bagi lembaga keuangan dalam memilih provider data center terbaik, terutama penyedia layanan yang memastikan keamanan siber yang kuat dan praktik berkelanjutan.

Perusahaan yang kehilangan data, nyatanya dapat merugikan secara materil. Oleh karena itu, menjaga keamanan data dengan memanfaatkan data center menjadi sangat penting, terutama bagi lembaga keuangan.

“Dengan data center, akan lebih mudah bagi perusahaan dalam melakukan pengelolaan data, terutama untuk bisnis yang memproses data dalam jumlah besar setiap harinya,” dikutip dari laman resmi Linknet.

Masih dari sumber yang sama dijelaskan bahwa penggunaan provider data center dapat menghemat biaya dibandingkan dengan membangun infrastruktur sendiri yang harus memiliki SDM serta perangkat sendiri dalam pengelolaan pusat data.

Selain itu, provider data center juga akan menjamin keamanan data yang tersimpan di dalamnya, baik dari risiko serangan siber maupun risiko lainnya, seperti kerusakan atau pencurian fisik. 

Provider data center juga akan melakukan pemantauan serta update secara berkala agar bisa segera mengambil langkah antisipasi ketika terdeteksi adanya potensi downtime hingga jaminan recovery data akibat suatu hal.