BPD Bali
Perbankan

Ditopang Pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih, Laba Bersih BPD Bali Naik 22,32 Persen

  • Pertumbuhan ini tidak lepas dari peningkatan jumlah kredit yang diberikan oleh BPD Bali, yang naik sebesar 5,39% yoy menjadi 21,15 triliun dari Rp20,07 triliun.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Selama tahun 2023, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, mencatat pertumbuhan pada kinerja keuangannya. Laba bersih Perseroan mencapai Rp738,23 miliar, mencatat peningkatan sebesar 22,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp603,52 miliar.

Bukan hanya laba bersih yang meningkat, pendapatan bunga dari BPD Bali juga mengalami lonjakan sebesar 19,49% yoy, mencapai Rp3,1 triliun dari Rp2,6 triliun sebelumnya. 

Namun, di sisi lain, beban bunga yang mereka tanggung naik menjadi Rp828,13 miliar, meningkat sebesar 1,54% dari Rp815,6 miliar pada tahun sebelumnya.

Hasilnya, pendapatan bunga bersih mereka tumbuh pesat hingga 27,72% yoy menjadi Rp2,27 triliun dari Rp1,78 triliun. 

Dari segi operasional, laba mereka juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 25,75% yoy, mencapai Rp1,07 triliun selama tahun 2023 dibandingkan dengan Rp854,13 miliar di tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, pertumbuhan ini tidak lepas dari peningkatan jumlah kredit yang diberikan oleh BPD Bali, yang naik sebesar 5,39% yoy menjadi 21,15 triliun dari Rp20,07 triliun. 

Hal ini berdampak pada peningkatan total aset bank sebesar 6,69% yoy menjadi Rp34,31 triliun dari Rp32,16 triliun sebelumnya.

Total ekuitas yang dimiliki oleh BPD Bali juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 11,11% yoy, mencapai Rp3,99 triliun dari Rp3,59 triliun pada tahun sebelumnya.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BPD Bali berhasil mencapai kenaikan sebesar 5,65% yoy, mencapai Rp27,95 triliun dari Rp26,45 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan jumlah dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 23,4% yoy menjadi Rp19,98 triliun.

Penting untuk dicatat bahwa kontribusi dari jumlah dana murah terhadap DPK mencapai 71,48%, menunjukkan pentingnya sumber dana murah dalam strategi keuangan bank. Namun, jumlah deposito tercatat mengalami penurunan sebesar 22,33% yoy menjadi Rp7,97 triliun, meskipun masih setara dengan 28,52% dari total DPK.

Dalam mengukur kinerja keuangan, rasio profitabilitas menjadi penting. Pada Desember 2023, BPD Bali mencatatkan imbal aset (Return on Asset/ROA) sebesar 3,24%, meningkat dari 2,68% pada periode sebelumnya. 

Begitu pula dengan imbal ekuitas (Return on Equity/ROE) yang naik menjadi 20,23% dari 18,27%. Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) juga mengalami peningkatan menjadi 7,16% dari 6% sebelumnya.