logo
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Ditopang Sentimen Positif, Saham AADI hingga GOTO Berpotensi Cuan Pekan Ini

  • IHSG pekan ini (3-7 Februari 2025) diprediksi bergerak positif, didukung sentimen domestik & global. Saham AADI, BRIS, dan GOTO layak dipertimbangkan. Simak analisanya!

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini, Senin, 3 Februari – Jumat, 7 Februari 2025, diprediksi bergerak positif yang ditopang oleh sentiment apik dari domestik atau mancanegara. 

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Imam Gunadi, mencatat bahwa IHSG pada pekan lalu cenderung melemah sebesar 0,79%, disertai dengan outflow di pasar reguler sebesar Rp521,4 miliar. Kendati begitu, dengan adanya sentimen ini, saham AADI, BRIS, dan GOTO layak dipertimbangkan pada pekan ini. 

Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini adalah rilis data inflasi tahunan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang diperkirakan naik menjadi 1,88% dari 1,57% pada Desember 2024. “Meskipun masih berada di bawah target Bank Indonesia (2,5% ± 1%), angka ini dapat mempengaruhi ekspektasi kebijakan moneter dan daya beli masyarakat,” jelasnya dalam riset pada Minggu, 2 Februari 2025. 

Selain itu, lanjut Imam, data kunjungan wisatawan mancanegara juga akan dirilis. Pemulihan sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan dampak positif pada industri terkait seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan ritel.

Dari sisi global, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis ISM Manufacturing PMI untuk Januari 2025 pada 3 Februari. “Konsensus pasar memperkirakan indeks ini berada di 49,5, naik tipis dari 49,3 pada bulan sebelumnya. Indikator ini menjadi acuan penting dalam menilai kesehatan sektor manufaktur global, yang turut mempengaruhi pasar keuangan,” tambahnya. 

Pada hari yang sama, OPEC+ dijadwalkan mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan produksi minyak global. Keputusan OPEC+ berpotensi mempengaruhi harga minyak dunia, yang akan berdampak pada sektor energi di pasar saham.

Kembali ke dalam negeri, perhatian juga tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi (GDP) kuartal IV 2024. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01% YoY, sejalan dengan estimasi Bank Indonesia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,7%-5,5%.

Imam juga menambahkan Bank Indonesia akan mengumumkan data cadangan devisa pada 7 Februari. Data ini menjadi indikator utama dalam menilai ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tekanan eksternal.

Pada hari yang sama, data ketenagakerjaan AS untuk Januari 2025 akan dirilis, dengan proyeksi Non-Farm Payrolls (NFP) turun ke 170.000 dari 256.000 pada Desember, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 4,1%. “Data ini dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Fed dan berdampak pada pasar keuangan global, termasuk IHSG,” bebernya. 

Di sisi lain, inflasi China akan diumumkan pada 9 Februari 2025. Sebagai mitra dagang utama Indonesia, tingkat inflasi di China dapat berpengaruh terhadap permintaan komoditas ekspor Indonesia.

Rekomendasi Saham

Berdasarkan pertimbangan tersebut, PT Adaro Andalan Indonesia (AADI) menjadi salah satu rekomendasi dengan potensi pertumbuhan yang solid. Stabilitas harga Newcastle coal futures di kisaran $115 per ton menjadi faktor pendukung utama bagi saham sektor batu bara. 

“Permintaan global yang tetap tinggi meskipun pasokan meningkat memberikan keyakinan terhadap profitabilitas emiten ini. Dengan entry price di Rp9.450 per saham dan target harga 10.450 per saham, saham ini direkomendasikan untuk dibeli dengan batas risiko di bawah Rp9.100 per saham,” jelasnya. 

Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga masuk dalam daftar saham unggulan. Kenaikan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment atau FDI) sebesar 33,3% year-on-year (YoY) di kuartal IV 2024 menunjukkan keberhasilan strategi hilirisasi pemerintah.

Sektor pemrosesan mineral dan kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) menjadi pendorong utama, memberikan dampak positif bagi BRIS yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik sebesar 476% YoY. “Saham ini direkomendasikan dengan entry price Rp2.930 per saham dan target harga Rp3.140 per saham, serta stop loss di bawah Rp2.860 per saham,” paparnya,

Di sektor teknologi dan e-commerce, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi mengalami pertumbuhan yang baik seiring dengan tren inflasi Indonesia yang mulai meningkat secara moderat. 

“Peningkatan daya beli masyarakat dapat mendukung pertumbuhan transaksi di platform e-commerce Tokopedia serta layanan on-demand Gojek, terutama dalam sektor transportasi dan pengiriman makanan. Dengan entry price di harga Rp83 per saham dan target harga Rp89 per saham, saham ini direkomendasikan untuk dibeli pada breakout dengan stop loss di bawah Rp80 per saham,” pungkasnya.